Pemanfaatan Teknologi Kunci Penting Regenerasi Petani

445

Baca juga: Kisah Sukses KAGAMA Faperta Angkatan 1979, Keluar dari Zona Nyaman dan Berpikir Besar Jadi Kunci

Rahmad menyampaikan, Jambore Petani Muda ini bukan program satu-satunya.

Ada juga Program Peningkatan Produksi Pangan (P4), dalam rangka upaya menjamin ketahanan pangan nasional.

Upaya ini kemudian ditindaklanjuti oleh Fakultas Pertanian UGM.

Dikatakan oleh Dekan Fakultas Pertanian UGM Dr. Jamhari, SP, MP., jambore ini selaras dengan tema Dies Natalis ke-73 Fakultas Pertanian UGM, yakni Smart-co Bio Production of Our Future Production.

“Regenerasi petani di Indonesia itu lambat. Kita berusaha mencari tahu bagaimana usaha tani yang ideal, kan harus pake teknologi, misalnya transplenter. Suatu saat nanti operator traktor nggak ada. Dan sekarang orang jadi buruh tanam juga sudah nggak ada yang mau,” jelas Jamhari.

Baca juga: Tumbuhan Langka di Museum Biologi UGM Kaya Manfaat dan Nilai Filosofis

Ia menambahkan, Indonesia punya bonus demografi, potensi ini perlu dimaksimalkan.

Milenial, kata Jamhari, harus bisa melahirkan cara baru.

Sebagai community development, Fakultas Pertanian juga mendukung adanya rekayasa digital.

Dijelaskan Jamhari, teknologi pertanian kini sudah luar biasa, baik dari segi konektivitas, informasi cuacanya, dan sebagainya.

Sementara itu Kepala Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan Pendidikan BPPSDMP Kementerian Pertanian Dr. Inneke Kusumawaty, SIP, MP., ikut mendukung upaya regenerasi petani ini.

Baca juga: Pelaku Usaha dan Konsumen Jangan Terlena dengan Tren Bisnis Digital