Pemanfaatan Teknologi Kunci Penting Regenerasi Petani

445
Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi mengatakan, Mahasiswa punya peran penting, karena petani banyak yang tua dan gaptek. Harapannya mahasiswa bisa menjadi katalisator. Foto: Kinanthi
Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi mengatakan, Mahasiswa punya peran penting, karena petani banyak yang tua dan gaptek. Harapannya mahasiswa bisa menjadi katalisator. Foto: Kinanthi

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Untuk yang ketiga kalinya, PT Petrokimia Gresik (PG) menggelar rangkaian program “Jambore Petani Muda” di 12 PTN di Indonesia, salah satunya di UGM.

Dalam rangkaian itu diselenggarakan Talkshow Agrosociopreneur untuk Kemajuan dan Keberlangsungan Pertanian Indonesia, pada Rabu (25/9/2019), di Auditorium Harjono Danoesastro, Fakultas Pertanian UGM.

Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi, CIA, MPA., mengatakan pihaknya ingin menjadi salah satu agen pembangunan.

“Karena kami memang bergerak di bidang pertanian, maka kami ingin berkontribusi untuk pertanian Indonesia, terutama dalam hal peningkatan produktivitas, produksi secara mandiri, dan sebagainya,” ujar Rahmad.

Ia menjelaskan, PT Petrokimia Gresik berkolaborasi dengan Tanijoy dan Agradaya.

Talkshow Agrosociopreneur untuk Kemajuan dan Keberlangsungan Pertanian Indonesia. Foto: Kinanthi
Talkshow Agrosociopreneur untuk Kemajuan dan Keberlangsungan Pertanian Indonesia. Foto: Kinanthi

Baca juga: Cerita Bambang Purwoko Mendidik dan Tinggal Bersama Anak-anak Papua

Kolaborasi ini memberi kesempatan mahasiswa menyumbangkan ide kreatif di bidang pertanian yang berorientasi profit.

Dari 12 tim terbaik dari setiap PTN akan diberi kesempatan memaparkan ide di hadapan dewan juri.

Ide bisnis terbaik bisa disumbangkan lewat www.sahabatpetani.com, mulai 10 September-14 Oktober 2019.

Tiga ide bisnis terbaik akan didanai untuk pengembangan bisnis dan dimentoring oleh PT Petrokimia Gresik, Tanijoy dan Agradaya.

“Mahasiswa punya peran penting, karena petani banyak yang tua dan gaptek. Harapannya mahasiswa bisa menjadi katalisator,” tandasnya.

Baca juga: 38 Mahasiswa Asing Belajar Pertanian di UGM