Peluang Mobile Photography di Dunia Profesional

491

Baca juga: Kawruh Jiwa dari Ki Ageng Suryomentaram Bukanlah Ajaran Kelompok Kebatinan

Roni menjelaskan, mendapatkan foto yang bagus tidak harus dengan memotret obyek yang bagus. Baginya, ini merupakan persoalan seni menemukan obyek yang menarik.

Banyak hal menarik di sekitar yang kadang tidak kita sadari, patung bertuliskan ‘Selamat Datang’ bahkan bisa menjadi obyek menarik.

Lebih lenjut Roni menjelaskan, peralatan fotografi itu penting namun sering tidak menentukan hasil foto yang menarik. Kita bisa memulai belajar komposisi foto agar hasil foto kita jadi luar biasa.

Komposisi foto secara sederhana merupakan sebuah harmonisasi dari berbagai elemen pendukung foto yang ingin dipotret. Kemudian yang tak kalah penting juga, mendalami cara membaca cahaya.

Selain teknis, fotografer juga perlu mengenal dengan baik alat yang digunakan untuk memotret, mencakup kelemahan dan kelebihannya, sehingga fotografer bisa memaksimalkan alat dengan baik.

Baca juga: Dirut BNI Syariah Alumnus Pertanian UGM: Potensi Industri Halal di Indonesia Rp3192 Triliun

“Kehadiran bidang seni baru mobile photographhy sebelumnya sempat diragukan oleh sebagian orang, terutama di dunia profesional.”

“Namun, pada kenyataannya mobile photography cukup dihargai oleh masyarakat,” tuturnya.

Roni mengungkapkan, foto hasil potretan dari kamera smartphone pernah dimuat di halaman depan majalah New York Times.

Seorang selebriti instagram, kerap mengunggah hasil fotonya yang dia potret dengan menggunakan smartphone. Hasil fotonya mendapatkan banyak pujian, bahkan dilirik oleh media Time Magazine.

Dari kisah ini, Roni menyadari bahwa media sosial menjadi penting untuk menampilkan hasil karya atau portofolio foto seseorang.

Baca juga: Dubes Wahid Serahkan Becak dari Sultan HB X kepada Salah Satu Museum Tertua di Rusia