Pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan Ini Jadi Lulusan Terbaik FISIPOL UGM

2201
Dengan ilmu yang telah dia peroleh, Ayu berharap bisa berkontribusi untuk membangun negara lewat pekerjaannya di KKP. Foto: Istimewa
Dengan ilmu yang telah dia peroleh, Ayu berharap bisa berkontribusi untuk membangun negara lewat pekerjaannya di KKP. Foto: Istimewa

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Ayudhia Paramesti sebelumnya tak pernah berharap tinggi soal nilai.

Namun, pada program Wisuda Pascasarjana Periode II Tahun Akademik 2019/2020, Ayu terpilih sebagai wakil wisudawan dari FISIPOL UGM.

“Saya mengira teman-teman lain ada yang nilai dan performanya lebih baik dari saya,” ujar Ayu.

Demikian juga dengan orang tua dan keluarga.

Diceritakan Ayu, orang tua bersyukur dan bangga melihat anaknya bisa lulus, terlebih lagi menjadi lulusan terbaik di fakultas.

“Target Saya yang penting menyelesaikan tugas belajar dengan baik dan ilmu yang saya dapatkan dapat diaplikasikan dalam menjalankan tugas sehari-hari di kantor, serta fokus mempelajari hal-hal baru,” jelas Ayu.

Ayu mengaku selalu berdoa dan salat sunah memohon kepada Allah SWT agar selalu diberikan kemudahan dan kelancaran saat menuntut ilmu dan kegiatan sehari-hari.

Baca juga: Adat Istiadat dan Kepercayaan Sebabkan Budaya Pernikahan Dini di Lombok Timur Bertahan

Peraih IPK 3,93 ini menempuh studi selama 2,5 tahun.

Dalam rentang waktu itu, Ayu mengikuti kelas bahasa Inggris di Pusat Bahasa UGM selama 6 bulan, mengikuti kuliah di UGM selama 1 Tahun, dan  program double degree Linkage UGM-Jepang,  di Kobe University, Jepang selama 1 tahun.

“Dalam perkuliahan baik dalam pembelajaran sehari-hari dan saat mengerjakan ujian harus dilakukan dalam bahasa Inggris. Padahal bahasa Inggris Saya pas-pasan,”ungkapnya.

Ayu menuturkan, selama kuliah di UGM, cara pembelajarannya pun berbasis student centered.

Artinya, mahasiswa dituntut untuk lebih aktif menggali informasi perkembangan dunia sosial politik dan belajar mandiri.

“Di sisi lain Saya harus meninggalkan keluarga, terutama suami dan anak Saya di Bogor. Cukup berat meninggalkan anak laki-laki Saya satu-satunya yang saat itu masih TK,” ujar wisudawati dari Prodi Magister Administrasi Publik (MAP) itu.

Namun, berkat izin dan dukungan yang diberikan suami, ibu, dan kakak-kakaknya, Ayu tetap mengambil keputusan untuk sekolah di tempat yang jauh dari keluarga.

Baca juga: Awalnya Merasa Salah Masuk, Nova Mayasari Jadi Lulusan Terbaik Kedokteran Gigi UGM