Panembahan Senopati, Raja Mataram yang Gemar Tamasya Spiritual

41017

Baca juga: Wadubes Azis Nurwahyudi Menilai Mahasiswa adalah Ujung Tombak Kerja Sama Indonesia-Rusia

Hutan Panjalu letaknya di sisi barat Kabupaten Ciamis Jawa Barat.

Hutan ini terkenal lembab, punya pepohonan tinggi, lebat, dan suhu udaranya tinggi.

Kala itu, hewan buas dan liar seperti ular, babi, harimau menghuni Hutan Panjalu.

“Siapa saja yang kuat terhadapnya akan menjumpai Telaga Situ Panjalu. Di tengah-tengahnya terdapat Pulau Nusa Gede, yang menjadi tempat makam Prabu Dipati Hariyang Kancana.”

“Dulu, Situ Panjalu adalah istana Prabu Banjaransari atau Sang Hyang Prabu Cakradewa. Beliau merupakan raja Galuh pertama.”

Baca juga: Julian Latuheru, Alumnus Magister Manajemen UGM yang Nyaman Jualan Marmer via Instagram

“Jadi dia merupakan leluhur Dewi Ratna Suwida atau Kanjeng Ratu Kidul. Busana raja Galuh, termasuk Prabu Cakradewa berwarna hijau. Maka Kanjeng Ratu Kidul melanjutkan tradisi busana Kerajaan Galuh,” ucap Purwadi.

Selain di Pangandaran dan Alas Ketonggo, Purwadi juga menyebut bahwa Panembahan Senopati juga pernah melakukan pengembaraan spiritual di Gunung Tidar.

Kali ini, perjalanan spiritual sang raja bersama Syekh Subakir alias Aji Saka.

Guru spiritual itu telah dikenal memberikan pengajaran dengan aksara Jawa.

Menurut Purwadi, dalam perjalanan itu sang Raja Mataram mendapat keris pusaka Kyai Damar Murub dan Kendhi Pratolo.

Baca juga: KAGAMA Kepri dan KAGAMA Batam Sumbang 150 Bibit Pohon untuk Kebun Raya Batam

“Sedang guru spiritual Panembahan Senopati lainnya yaitu Ki Ageng Arisboyo. Beliau tinggal di Pemancingan Parangtritis,” ujar Purwadi.

“Ki Ageng Arisboyo adalah putra Majapahit yang berbadan kekar, tinggi, mata tajam, kumis besar, dan berwibawa.”

“Sehari-hari beliau berpakaian warok Ponorogo. Berkat wejangan Ki Arisboyo ini, Panembahan Senopati dapat berkomunikasi dengan dunia mahluk halus,” pungkasnya. (Ts/-Th)

Baca juga: Indonesia Perlu Terus Kembangkan Bioenergi untuk Kurangi Ketergantungan Energi Fosil