Baca juga: Warga KAGAMA Balikpapan Ini Melihat Peluang Usaha dari Perantau yang Kangen Rumah
“Sebagian di antara mereka ternyata ada yang tidak punya. Tak lama kemudian, kami dapat bantuan masker dari KAGAMA, lalu kami salurkan ke warga.”
“Kini warga Cimanggis sudah tertib memakai masker,” tutur perempuan kelahiran 1972 ini.
Gerakan canthelan ini lantas diteruskan oleh perangkat desa dan warga setempat. Masyarakat tertib mengambil canthelan sesuai jadwal dan tidak berebut.
Seiring dengan lancarnya gerakan canthelan, mulai ada beberapa donatur yang mendonasikan dana untuk canthelan, bahkan ada yang menjadi donatur tetap.
Jika sebelumnya, hanya bisa membagikan 10 paket, setelah ada tambahan biaya Dariah bisa membagikan 20 paket.
Baca juga: Jangan Takut Produk Kemahalan, Setiap Harga Ada Pembelinya
Karena mendapat dana lebih, Dariah kemudian menggerakkan canthelan di titik lokasi berikutnya, tepatnya di Gang Swadaya.
Lokasi ini merupakan kawasan yang ditinggali oleh pekerja harian yang benar-benar membutuhkan bantuan, seperti tukang bakso, PRT, pemulung, dan sebagainya.
Sebanyak 10 paket canthelan dibagikan setiap harinya. Dariah menggerakkan canthelan di sini sejak pertengahan Juni hingga awal Juli 2020.
Tak hanya itu, perempuan yang bekerja di PT. Beone Technology ini juga menggunakan dana yang masih tersisa.
Dariah menggunakannya untuk modal berjualan sembako murah melalui Pasar Tiban pada bulan Agustus 2020.
Baca juga: KAGAMA Balikpapan dan KAGAMA Care Raih Apresiasi dari PMI Kota Balikpapan
