Pandemi, Orang Tua Diharapkan Tetap Perhatikan Masa Keemasan Anak

374
Psikolog Perkembangan Anak dari UGM, Dr. Aisah Indati M.S, berharap orang tua bisa tetap menjaga kedekatan dan kehangatan bersama anak-anaknya di masa pandemi. Foto: Ist
Psikolog Perkembangan Anak dari UGM, Dr. Aisah Indati M.S, berharap orang tua bisa tetap menjaga kedekatan dan kehangatan bersama anak-anaknya di masa pandemi. Foto: Ist

KAGAMA.BULAKSMUR – Orang tua diharapkan bisa tetap menjaga kedekatan dan kehangatan bersama anak-anaknya di masa pandemi.

Hal ini bertujuan untuk terpenuhi dan tercapainya perkembangan optimal anak.

Demikian disampaikan Psikolog Perkembangan Anak dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Dr. Aisah Indati M.S, saat Workshop Creative Art Series Faber-Castell Bersama Awak Media secara daring, Sabtu (7/2/2021).

Indati menjelaskan, perkembangan optimal adalah kondisi seseorang yang memiliki kecerdasan emosional maupun spiritual, mampu memahami kelebihan dan kekurangan diri serta cepat beradaptasi.

Perkembangan yang optimal, akan tercapai apabila anak memperoleh stimulasi yang bervariatif, seperti misalnya stimulasi yang bersifat motorik, emosi, sosial, serta pengamatan.

Psikolog Perkembangan Anak dari UGM, Dr. Aisah Indati M.S, berharap orang tua bisa tetap menjaga kedekatan dan kehangatan bersama anak-anaknya di masa pandemi. Foto: Ist
Psikolog Perkembangan Anak dari UGM, Dr. Aisah Indati M.S, berharap orang tua bisa tetap menjaga kedekatan dan kehangatan bersama anak-anaknya di masa pandemi. Foto: Ist

Baca juga: KAGAMA Sulbar Gotong Royong Galang Donasi untuk Korban Gempa Bumi di Mamuju dan Majene

Oleh karena itu, kata dia, penting bagi orang tua untuk memberikan perhatian dan pengawasan bagi perkembangan tumbuh kembang anak, terutama di masa keemaasan (golden age). Yakni usia 0 sampai 5 tahun.

“Pada masa keemasan ini dibutuhkan beberapa stimulasi dari lingkungan sekitar, supaya anak mengalami perkembangan yang optimal. Salah satunya dengan bermain dan belajar,” ungkapnya.

Menurut Indati, di masa pandemi anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan gawai dan menonton televisi.

Namun orang tua diharapkan tetap mengupayakan memberikan perhatian dengan interaksi dan pengawasan.

Orang tua bisa memberi stimulasi anak dengan kegiatan menggambar, mewarnai serta adanya kerjasama antara anak dan orang tua.

Baca juga: KAGAMA Sulbar Salurkan Bantuan Logistik Senilai Rp150 Juta kepada Korban Gempa Mamuju