Pakar Silvikultur UGM: Pinus Merkusii Bernilai Ekonomi Tinggi

608
Dewan Pakar Silvikultur Intensif, Pusat Studi Kajian Silvikultur Intensif UGM ini menegaskan, pengembangan pinus, baik produksi kayu maupun getah, merupakan langkah strategis yang harus didukung dan direalisasi untuk pendapatan negara dan kesejahteraan masyarakat. Foto: Humas UGM
Dewan Pakar Silvikultur Intensif, Pusat Studi Kajian Silvikultur Intensif UGM ini menegaskan, pengembangan pinus, baik produksi kayu maupun getah, merupakan langkah strategis yang harus didukung dan direalisasi untuk pendapatan negara dan kesejahteraan masyarakat. Foto: Humas UGM

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Pinus merkusii atau pinus bocor getah merupakan spesies tanaman yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi, terutama pada kayu dan getahnya.

Dewan Pakar Silvikultur Intensif, Pusat Studi Kajian Silvikultur Intensif UGM, Prof.Dr. Mohammad Naiem mengungkapkan, pengelolaan pinus merkusii saat ini sudah dilakukan oleh Perum Perhutani.

“Namun, upaya untuk ke arah peningkatan produktivitas dan pengelolaan yang baik perlu dilakukan oleh semua pihak,” jelasnya.

Hal tersebut Naiem sampaikan dalam seminar daring bertajuk Pembangunan Hutan Tanaman Pinus Merkusii Untuk Mendukung Pengembangan Produksi Kayu dan HHBK.

Seminar ini digelar oleh Pusat Kajian Silvikultur Intensif UGM beberapa waktu lalu.

Baca juga: Masa Mahasiswa Ketua IGEGAMA Sibuk Jadi Mapala Hingga Atlet Gantole

Dibandingkan dengan pinus-pinus yang lain, kata Naiem, pinus merkusii bisa memproduksi bahan baku lebih tinggi.

Selain itu, salah satu komponen pinus merkusii bisa dimanfaatkan menjadi bahan baku untuk kosmetik.

Naiem berujar, saat ini Indonesia masih harus melakukan impor kayu pinus merkusii dan kayu pertukangan dari New Zaeland, Canada, dan Vietnam.

Padahal banyak lahan di Indonesia yang cocok untuk ditanam pinus jenis ini.

Terdapat 3 populasi terpisah untuk spesies pinus merkusii di Indonesia, yakni di Aceh, Tapanuli, dan Kerinci.

Baca juga: Dirjen Wikan Sakarinto Mengapresiasi Kerja Sama Jawa Tengah dengan Kawasan Industri Kendal