Pakar dari Fakultas Biologi UGM Jabarkan 2 Pendekatan yang Berguna dalam Bidang Arkeologi

737
Dosen Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Purnomo dan Dra. Tuty Arisuryanti, M.Sc., Ph.D., menjadi narasumber dalam Temu Ilmiah Rutin 2020 yang digelar Balai Arkeologi DIY. Foto: Humas Biologi
Dosen Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Purnomo dan Dra. Tuty Arisuryanti, M.Sc., Ph.D., menjadi narasumber dalam Temu Ilmiah Rutin 2020 yang digelar Balai Arkeologi DIY. Foto: Humas Biologi

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Dua pakar dari Fakultas Biologi UGM diundang oleh Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta (Balar Jogja), Sabtu (9/3/2020).

Mereka adalah Prof. Dr. Purnomo dan Dra. Tuty Arisuryanti, M.Sc., Ph.D.

Keduanya diundang sebagai pembicara dalam Temu Ilmiah Rutin 2020 Balar Jogja.

Pada kesempatan pertama, Purnomo memberi penjelasan tentang Paleo-Etnobotani dalam Riset Arkeologi.

Untuk diketahui, paleo-etnobotani adalah bagian dari arkeologi yang mengkaji masalah budaya manusia dengan tumbuhan.

Baca juga: Tiongkok Tetap Jadi Mitra Prioritas bagi Perekonomian Indonesia Pasca Virus Corona

Purnomo menyebut bahwa Paleo-Etnobotani dan riset Arkeologi yang dilakukan oleh Balar Jogja memiliki hubungan.

Hal ini dibuktikan dengan kajian botanis yang digunakan dalam kajian arkeologis.

“Bukti fosil yang dapat diamati antara lain kayu, pollen (bagian serbuk sari), spora, buah, biji, dan fitolith (partikel mineral kecil) dari daun dan lain-lain,” kata Purnomo.

“Dari kegiatan manusia zaman dahulu juga dapat dimanfaatkan untuk analisis bukti fosil tanaman budidaya, coprolite (feses), analisis lambung, tulang, gigi.”

“Demikian pula artefak atau relief dari pahatan manusia pada dinding candi dan pemukiman gua pada zaman dahulu,” jelasnya.

Baca juga: Saat Kuliah, Ketua KAGAMA Sleman Ini Dicemburui Teman karena Rajin Baca Buku