- Merasa tidak bahagia
Segudang pencapaian yang telah anda raih tetap membuat anda merasa tidak puas. Anda pun kemudian tidak bisa menemukan definisi kebahagiaan untuk diri anda sendiri.
Bisa jadi hal ini terjadi karena anda mempunyai ambisi yang besar, tetapi tidak diimbangi kerja keras, serta anda belum mengetahui tujuan hidup anda yang sebenarnya.
- Kehilangan tujuan hidup
Anda seringkali dibayang-bayangi oleh berbagai pertanyaan filosofis tentang hidup. Mengapa anda harus dilahirkan? Apa tujuan anda hidup di dunia?
Terkadang kemunculan pertanyaan ini datang setelah anda telah melalui banyak masalah. Anda kemudian mulai mencari makna hidup melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut. Sederhana, tetapi tak mudah mencari jawabannya.
- Mudah jenuh dengan pekerjaan
Perjalanan karier seringkali menjadi titik awal anda mengalami quarter life crisis. Selama masa krisis, anda mungkin mulai jenuh dengan pekerjaan. Mendadak anda ingin melepaskan diri dari tekanan. Anda merasa tidak mendapatkan kepuasan apapun.
- Membanding-bandingkan diri dengan orang lain
Ini menjadi salah satu bagian quarter life crisis yang paling menyakitkan, tetapi sulit untuk dihindari bagi sebagian orang. Di masa krisis, anda sering menyaksikan keberhasilan yang diraih teman-teman anda, baik itu dari segi karier, finansial, asmara, dan bagian-bagian kehidupan lainnya.
Anda secara tidak sadar membanding-bandingkan diri anda dengan teman-teman anda. Hal ini dipicu oleh rasa iri dan rendah diri, sehingga anda hanya fokus pada berbagai pencapaian anda yang belum terwujud.
Jangan merasa putus asa, karena banyak orang mengalami hal yang sama. Dengan mengenali tanda-tandanya, anda bisa mulai pelan-pelan mengatasi diri dan mengurangi risiko dari quarter life crisis.(Kinanthi)
