Owner Sambel Jeng Nia Alumnus UGM: Mengolah Cabai Penting untuk Menambah Nilai Jual

1232

Baca juga: Pemuda Asal Maluku Ini Harus Seberangi Pulau untuk Bisa Ikuti PPSMB UGM 2020 Secara Daring

Nia mencontohkan cabai kering bisa diolah menjadi chilli oil. Minyak sudah menjadi pengawet alami. Bisa juga diolah menjadi bon cabe bubuk, yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk tambahan bumbu.

Sedangkan cabai segar bisa diolah menjadi aneka sambal maupun saos.

“Bentuk pengolahan lain, kita bisa buat makanan pedas dalam bentuk frozen food dan aneka bumbu. Tentu ini lebih awet, mudah dipasarkan, dan orang lebih tertarik membeli,” ujar perempuan kelahiran 1989 ini.

Tak hanya berhenti pada ide-ide kreatif pengolahan, pelaku usaha juga perlu memperhatikan pengemasan produknya.

Bentuk kemasan juga akan mempengaruhi nilai jual dari produk tersebut.

Baca juga: KBRI Moskow Suguhi Warga Rusia Soto Ayam Saat Kembali Gelar Kelas Kebudayaan

Nia mengimbau agar kemasan dibuat dengan menarik dan aman, agar konsumen tertarik membeli.

Menurut Nia, mengawetkan produk menjadi tantangan tersendiri, karena cabai yang disimpan mudah busuk.

Karena itu, sebaiknya menyimpan cabai tidak hanya dalam bentuk cabai mentah saja, tetapi sudah dalam bentuk olahan.

“Pemasaran produk olahan dewasa ini bisa dilakukan secara offline maupun online. Jika memilih online, bisa dipasarkan melalui acara pameran kuliner atau UMKM, titip jual, dan toko.”

“Lebih praktis lagi dijual secara online, dengan menjualnya di marketplace, media sosial seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp, serta Google Bussiness,” ungkapnya.

Baca juga: KAGAMA Bali Siap Salurkan 10 Ribu Masker dari Satgas Covid-19