Owner Jawara Banten Farm Alumnus UGM: Jangan Bertani dan Beternak Hanya karena Sedang Tren

2807

Baca juga: Gerakan KAGAMA Canthelan Menguatkan Solidaritas Masyarakat

“Para petani dan peternak senior kalau soal budidaya mereka sudah berpengalaman dan luar biasa ahli. Tetapi, dalam hal bisnis mereka masih perlu belajar juga.”

Skill bisnis yang harus dibangun, utamanya terkait pemasaran secara online dan pengemasan produk,” jelas Nominator Kick Andy Heroes ini.

Penting bagi para calon petani dan peternak untuk memiliki mentor, supaya perkembangan dan pengalaman belajar mereka tetap termonitor.

Di samping persiapan diri, Agis mengimbau untuk persiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan. Petani dan peternak harus bisa mendapatkan pasarnya, bibit tanaman, lahan yang bagus, pupuk yang cukup, irigasi yang lancar, dan SDM.

Jawara Banten Farm yang bergerak di bidang bisnis pertanian menerima banyak permintaan produk. Agis menuturkan, seiring dengan permintaan pasar yang meningkat itu, transaksi pembelian online di masa pandemi juga meningkat.

Baca juga: Direktur Microsoft Indonesia Alumnus Filsafat UGM Berbagi Resep Meniti Karier bagi Mahasiswa

“Kami bersyukur, di sisi lain pandemi ini membuat permintaan produk pertanian meningkat. Kami banyak berkonsolidasi dengan para petani dan peternak,” ujarnya.

“Beruntungnya sistem penjualan online sudah kami terapkan sejak 2 tahun lalu. Kini kita tinggal menggencarkan via media sosial dan tambah satu fitur lagi yaitu, delivery barang,” jelasnya.

Edukasi dan donasi oleh Jawara Banten Faram, juga berlanjut, supaya petani dan peternak terus berkembang dan berinovasi demi kemandirian pangan.

Dalam konteks bangun desa, pertanian dan peternakan inilah yang harus dioptimalkan. Skill berbisnis harus dikuatkan diantara petani dan peternak di masa sekarang.

“Petani senior memang tidak diragukan lagi kemampuannya. Tetapi, skill bisnis mereka kurang, sehingga mereka banyak mengandalkan tengkulak untuk memasarkan,” tutur Agis.

Dikatakan oleh Agis, kelompok tani di Jawara Banten Farm, justru hanya sebagian orang saja yang ditugaskan untuk menggarap lahan.

Sisanya ditugaskan untuk memantau pasar dan ini menjadi jalan bagi mereka untuk langsung menjualkan ke konsumen, end user, atau ke agen dengan ketentuan harga yang telah disepakati bersama.

“Petani dan peternak masih dibutuhkan selama masyarakat masih membutuhkan makan,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Presiden Jokowi Berikan Bantuan Modal Kerja kepada Pelaku UKM