Overekspresi mRNA SDF1 Berpengaruh terhadap Kejadian Metastasis Kanker Payudara

407
Kristanto teliti metastesis kanker payudara

KANKER payudara merupakan kejadian kanker terbanyak pada wanita dengan jumlah kasus baru yang terus bertambah setiap tahunnya. Meskipun angka kematian akibat penyakit ini mengalami penurunan, namun di negara-negara berkembang, kematian karena kanker payudara masih cukup tinggi.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Kristanto Yuli Yarso, Senin (31/7/2017) mengatakan kematian akibat kanker payudara sebagian besar disebabkan terjadinya metastasis pada organ vital. Sementara, metastasis pada organ vital memersulit penanganan kanker payudara. Bahkan, sampai saat ini, kondisi penderita kanker payudara yang mengalami metastasis atau penyebaran sangat sulit ditangani.

Kristanto Yuli Yarso bersama keluarga usai Ujian Terbuka Program Doktor di Fakultas Kedokteran UGM (Foto Dok. Humas UGM)
Kristanto Yuli Yarso bersama keluarga usai Ujian Terbuka Program Doktor di Fakultas Kedokteran UGM (Foto Dok. Humas UGM)

“Metastasis sel kanker ke organ lain merupakan proses yang sangat kompleks dan sulit,” tuturnya saat ujian terbuka program doktor di Fakultas Kedokteran UGM.

Kristanto pun termotivasi melakukan penelitian terkait pengaruh ekspresi mRNA kemokin ligan SDF-1 pada jaringan kanker payudara dan ekspresi protein kemokin reseptor CXCR4 pada inti sel kanker payudara terhadap risiko metastasis jauh dan ketahanan hidup. Dari proses risetnya, Kristanto menemukan fakta bahwa overekspresi mRNA SDF1 memberikan pengaruh signifikan terhadap terjadinya metastasis pada kanker payudara, baik stadium awal maupun lanjut. Overekspresi mRNA SDF1memberikan pengaruh yang kurang bermakna terhadap hidup pada kanker payudara stadium awal dan lanjut.

“Sementara itu, overekspresi protein CXR4 pada inti sel kanker tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap terjadinya metastasis dan ketahanan hidup baik di stadium awal ataupun lanjut,” urainya. [Humas UGM/Ika/rts]