Okky Madasari Jadikan Novel sebagai Pengingat Masalah yang Ada di Sekitar Masyarakat

618

Baca juga: Pesan Cinta KAGAMA untuk Gadjah Mada Muda 2020

Okky, yang kini menempuh program doktoral di National University of Singapore, yakin bahwa karya sastra bukan membuat orang lupa.

Melainkan mengingatkan para pembaca tentang masalah yang ada di sekeliling mereka.

Buah pikiran dan kelentikan jari Okky dalam menyusun cerita telah melahirkan 10 novel.

Terbaru, dia menerbitkan novel seri ketiga dari Mata dan Manusia Laut (2019) yang mengangkat tentang perjalanan seseorang menuju Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Pemenang penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa pada 2012 ini pun mengaku, nilai-nilai yang dia angkat dalam karyanya terinspirasi dari apa yang dia pelajari di HI UGM. Seperti antikekerasan, toleransi, dan keberagaman.

Baca juga: Presiden Jokowi: Mahasiswa Baru UGM Jangan Lupa Nilai-nilai Kerakyatan

“Kuliah di HI berhasil memberi pijakan berpikir kepada saya. Saya mendapat value cara berpikir di HI,” kata Okky.

“Saat saya masuk di HI dulu, FISIPOL adalah fakultas pertama di UGM yang menerapkan ospek nirkekerasan,” terang perempuan asal Magetan, Jawa Timur.

Secara khusus, Okky menyebut almarhum Dr. Samsu Rizal Panggabean sebagai sosok dosen HI UGM yang memberikan dirinya inspirasi utama.

Sebab, seluruh mata kuliah yang diajarkan almarhum melandasi berbagai isu yang jadi fokus Okky dalam novelnya.

“Keterpaparan saya terhadap anti militerisme, anti kekerasan, dan toleransi saya dapatkan dari Pak Samsu Rizal Panggabean,” ucap Okky.

“Demikian halnya dengan perspektif kesetaraan gender dan isu kemanusiaan. Saya bisa berbicara isu tersebut berkat mata kuliah HI UGM,” pungkasnya. (Ts/-Th)

Baca juga: Bagi Ketua KAGAMA Pertanian, Uang Bukanlah Modal Utama Berwirausaha