Nur Ikawati, Pegawai Kementerian PUPR yang Raih IPK 4,00 di Fakultas Teknik UGM

3619

Baca juga: Menteri PUPR Basuki Terima HB IX Award

“Nah, di Indonesia untuk mitigasi tersebut dapat dibilang masih minim disadari sebagai sebuah kebutuhan. Selain itu, dari segi komunitas masyarakat Indonesia belum dapat disebut melek bencana karena tingkat kesadaran dan society risilience dari masyarakat kita masih rendah, makanya mungkin pendidikan bencana sangat diperlukan,” ungkapnya.

Oleh karenanya, wisudawan yang menyelesaikan masa studinya selama 1 tahun 10 bulan ini merasa tertarik dan ingin terlibat dalam upaya pengelolaan  bencana alam.

Melawan Godaan Saat Kuliah

Banyak suka dan duka yang dialami oleh mahasiswa S2 selama menempuh pendidikan.

Namun, Ika lebih fokus pada pengalaman yang berharga ketika kuliah.

“Banyak wawasan dan ilmu baru yang diperoleh. Kalau duka ya enggak ada, karena selalu saja di akhir cerita ada hikmah yang bisa diambil,” pungkasnya.

Ika menganggap segala hal yang berhubungan dengan duka bisa dijadikan sebagai tantangan.

Diceritakan olehnya, melawan rasa malas dan ajakan dari teman untuk hangout adalah tantangan besar.

Baca juga: Senangnya Tetangga dan Kerabat dari Kampung Merayakan Momen Wisuda

Hal ini bisa dibilang kendala klasik yang dihadapi semua mahasiswa. Terlihat sepele tetapi upaya untuk melawan juga tak semudah yang dikira.

Di samping itu, saat mengerjakan tesisnya yang mengangkat tema sedimentasi di waduk, Ika menghadapi kendala akademis, seperti referensi untuk penelitian yang sulit ditemukan.

Di sisi lain, Ika mendapat kesan khusus selama menempuh studi S2.

Ketika itu, ia merasa beruntung karena menambah banyak teman.

Apalagi jenis kelas yang diambil adalah bilingual, Ika banyak bertemu mahasiswa asing selama kuliah. Teman Ika kali ini lebih bervariasi.

Baca juga: Kisah Lijah, Perempuan Penjual Bunga Wisuda

Dukungan keluarga baik berupa doa dan fasilitas turut berperan dalam pencapaian Ika saat ini.

Walaupun begitu, keluarga tak pernah menuntut apapun. Dikatakan oleh Ika, selama ini orang tua sudah bersyukur dirinya masih bisa mengunjungi orang tuanya di Yogyakarta.

Ada pun dukungan yang tak kalah penting adalah instansi tempat Ika bekerja.

Kementerian PU senantiasa memperhatikan kualitas SDM-nya, sehingga Ika bisa mendapat kesempatan kuliah lagi.

Selain itu, rekan kerjanya juga mendorong Ika untuk memahami pentingnya menuntut ilmu lebih tinggi.

Untuk ke depannya Ika tak memilki harapan khusus. Tetapi yang jelas, Ika ingin lebih amanah lagi dalam bekerja dan bisa menerapkan ilmu barunya ketika bekerja. (Kinanthi)

Baca juga: Para Dekan Ngeband Usai Prosesi Wisuda