Nugroho Jadi Geolog Pertama Indonesia Mendarat di Antartika

1084

KAGAMA, ANTARTIKA- Tepat pada Selasa (27/12/2016) ini, saya bersama 79 peneliti lainnya memulai ekspedisi Japan Antarctic Research Expedition ke-58 (JARE58) dalam rangka meneliti Antartika dari berbagai disiplin ilmu.

Total waktu yang kami lewati adalah empat bulan, termasuk perjalanannya. Ekspedisi akan berakhir pada 22 Maret 2017. Tujuan kami adalah mengetahui kondisi, fenomena yang terjadi, dan evolusi bumi dari data dan bukti-bukti yang kami jumpai di Antartika.

Banyak peneliti yang mendaftar dalam ekspedisi ini, seperti Malaysia, Myanmar, Vietnam, Kamboja, dan Laos, tetapi yang terpilih hanya dari tiga negara, yaitu Indonesia, Srilanka, dan Mongolia.

Benua Antartika terletak di bagian paling selatan dari bumi dengan luas 14 juta kilometer persegi. Benua ini terbesar kelima setelah Benua Asia, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Apabila dibandingkan dengan Indonesia, maka kira-kira luasnya tujuh kali lipat luas Indonesia.

Pada saat musim dingin, luas Benua Antartika dapat berkembang karena samudera di sekitarnya membeku dan 98 persen lapisan es akan menutupi daratannya. Hal ini menjadikan Antartika sebagai penyimpan kira-kira 80 persen cadangan air tawar yang ada di dunia dalam bentuk es, baik di daratan maupun di lautan.

lutzow_holm_02

Antartika menarik untuk diteliti karena benua ini menempati posisinya di Kutub Selatan sejak 500 juta tahun yang lalu tanpa mengalami perubahan yang signifikan secara geografis dan tektonik. Singkapan batuannya terawetkan dengan baik melalui suhu yang dingin dan kering secara alami. Suhu udara terendah yang pernah dilaporkan pada saat musim dingin adalah -89 Celcius.

Karena suhu udara yang sangat dingin, maka udara di Antartika tidak mampu untuk menahan uap air dan menjadikan tempat tersebut sekering Gurun Sahara. Tidak ada manusia asli penghuni Antartika sehingga perubahan permukaan akibat aktivitas manusia tidak terjadi.

Jarang Dijamah
Para peneliti menyebutnya sebagai benua Terra Incognita yaitu benua yang paling minim diketahui dan dijamah oleh manusia. Antartika seolah-olah menjadi kapsul waktu bagi evolusi bumi juga bagi perkembangan bumi pada masa yang akan datang.

Hal tersebut yang menyebabkan tempat ini menjadi magnet bagi para ilmuwan dari seluruh dunia untuk meneliti dan mempelajari lingkungan Antartika dari berbagai disiplin ilmu.