Nuansa Nasionalisme dan Kebhinnekaan dalam Nitilaku UGM 2018

190
Nitilaku UGM 2018.(Foto: Humas UGM)
Nitilaku UGM 2018.(Foto: Humas UGM)

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Cuaca mendung yang disertai gerimis hujan tidak menyurutkan semangat peserta Nitilaku UGM 2018. Mereka mengikuti rangkaian Pawai Kebangsaan dengan berjalan kaki dari Alun-alun Utara ke Lapangan Pancasila, Grha Sabha Pramana (GSP), UGM pada Minggu (16/12/2018).

Salah satu peserta, Luqman Fahd, mahasiswa FEB angkatan 2016 mengaku senang dapat meramaikan acara yang selalu diikutinya sejak kuliah di UGM. Meskipun telah mengikuti Nitilaku selama tiga tahun terakhir, ia baru berjalan kaki bersama rombongan pawai pada tahun ini.

“Ayah kan alumni FEB dan saat kuliah dulu pernah aktif di Menwa, jadi saya jalan kaki bersama dengan rombongan teman-teman Menwa,” ungkapnya.

Nitilaku UGM 2018.(Foto: Tita)
Nitilaku UGM 2018.(Foto: Tita)

Menurutnya, acara Nitilaku UGM 2018 ini menarik dan penting untuk mengenang kembali pindahnya kampus UGM dari Keraton Yogyakarta. Nitilaku penting bagi mahasiswa agar nilai-nilai ke-UGM-annya dapat mendarah daging.

Begitu juga dengan sepang suami-istri alumni Kimia, MIPA angkatan 1980 Indah Anggraini dan Hari Subagyo. Mereka mengaku senang dengan suasana Nitilaku UGM 2018.

Hari meyebutkan bahwa ia senang dengan suasana nasionalisme, serta keanekaragaman yang menjadi ciri khas Indonesia dan ditampilkan dalam rangkaian acara Nitilaku.