Nitilaku 2017 Diikuti Menteri dan Ketua Wantimpres

299

KAGAMA.CO, YOGYAKARTA – Hari libur dimanfaatkan pejabat negara alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) ikut menghadiri Nitilaku Perguruan Kebangsaan 2017 di Pagelaran Keraton Yogyakarta, Minggu (17/12/2017) pagi. Para pejabat dari alumni Kampus Biru adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Sri Adiningsih bersama suami, Kunta Setiaji, dan staf khusus Presiden AAGN Ari Dwipayana yang juga Sekjen KAGAMA.

Ganjar Pranowo mengingatkan alumni UGM agar jangan menjadi kacang yang lupa kulitnya, yaitu dengan mengenang kembali eksistensi almamater mereka berasal dari Keraton Yogyakarta melalui Nitilaku Perguruan Kebangsaan setiap tahun [Foto R Toto Sugiharto/KAGAMA]
Ganjar Pranowo mengingatkan alumni UGM agar jangan menjadi kacang yang lupa kulitnya, yaitu dengan mengenang kembali eksistensi almamater mereka berasal dari Keraton Yogyakarta melalui Nitilaku Perguruan Kebangsaan setiap tahun [Foto R Toto Sugiharto/KAGAMA]
Mereka mengikuti prosesi Nitilaku 2017 dimulai dari Pagelaran Keraton Yogyakarta yang disambut dengan hangat oleh Gubernur DIY dan Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X yang juga alumnus UGM. Kemudian, mereka mengiringi dengan berjalan kaki bersama peserta Nitilaku 2017 yang mencapai tujuh ribu orang menuju Kampus Biru di Bulaksumur, Sleman, Yogyakarta, berjarak sekitar 5,7 kilometer.

Sebelum berangkat mengikuti pawai alegori, para pejabat yang berpakaian zaman dulu dan pakaian adat Nusantara mendengarkan sambutan-sambutan dari Ganjar Pranowo dan Sri Sultan HB X serta doa dari ustadz Achmad  Wahid Wijayanto, alumnus FIB UGM. Dalam sambutannya, Ganjar antara lain mengungkap keberhasilan almamater UGM melahirkan para menteri yang penuh loyalitas dan dedikasi dalam membangun negeri, terutama di bidang transportasi, infrastruktur, dan diplomasi luar negeri.

Sultan HB X mendampingi Ganjar Pranowo, Retno Marsudi, dan Budi Karya Sumadi yang duduk setara sebagai sesama alumni UGM [Foto R Toto Sugiharto/KAGAMA]
Sultan HB X mendampingi Ganjar Pranowo, Retno Marsudi, dan Budi Karya Sumadi yang duduk setara sebagai sesama alumni UGM [Foto R Toto Sugiharto/KAGAMA]
Kesempatan bereuni itu juga dimanfaatkan Wijayanto yang dikenal populer sebagai ustadz untuk mempromosikan diri sebagai alumnus UGM yang sudah diundang beberapa kali oleh Budi Karya Sumadi di Kementerian Perhubungan dan juga Kementerian PUPR di bawah pimpinan Basuki Hadimuljono. Tinggal Kementerian Luar Negeri yang belum pernah mengundang dirinya untuk berceramah.

Sri Adiningsih bersama suami, Kunta Setiaji (kiri) dan Rektor UGM Prof Ir Panut Mulyono, M Eng, D Eng dan AAGN Ari Dwipayana [Foto R Toto Sugiharto/KAGAMA]
Sri Adiningsih bersama suami, Kunta Setiaji (kiri) dan Rektor UGM Prof Ir Panut Mulyono, M Eng, D Eng dan AAGN Ari Dwipayana [Foto R Toto Sugiharto/KAGAMA]
Mendengar banyolan WIjayanto, Retno Marsudi yang duduk di samping Sultan HB X, Ganjar Pranowo, dan Budi Karya Sumadi,  pun terpingkal-pingkal.

Dalam doanya, Wijayanto mengharapkan semua alumni UGM yang menunaikan amanah rakyat duduk di kursi pemerintahan dan legislatif diberi kekuatan dan mampu menjalankan amanah dalam memberikan kontribusi kepada negara dan bangsa.

Achmad Wahid WIjayanto dikenal sebagai Ustadz Wijayanto menyampaikan tausiah dengan penuh jenaka sebelum memimpin doa untuk kelancaran Nitilaku 2017 [Foto R Toto Sugiharto/KAGAMA]
Achmad Wahid WIjayanto dikenal sebagai Ustadz Wijayanto menyampaikan tausiah dengan penuh jenaka sebelum memimpin doa untuk kelancaran Nitilaku 2017 [Foto R Toto Sugiharto/KAGAMA]
Menurut Koordiantor Nitilaku 2017 Drs. Hendrie Adjie Kusworo, M. Sc., Ph. D.  pelaksanaan pawai alegori Nitilaku 2017 sudah memenuhi target sebagai bagian dari peristiwa budaya dan pariwisata. Hal itu ditunjukkan dengan antusiasme alumni, masyarakat, dan Keraton Yogyakarta turut berpartisipasi dan berkontribusi menyukseskan kegiatan tersebut.

“Peserta Nitilaku tahun ini mencapai sekitar tujuh ribu orang, sebagian besar mendaftar melalui media sosial. Ke depan saya kira akan lebih lagi dan banyak dari Jakarta yang datang untuk reuni dan mengikuti pawai,” ujarnya.  [RTS]