KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Menjalankan rutinitas sehari-hari yang sifatnya kurang bervariasi, berulang-ulang, atau berurusan dengan orang yang tidak kooperatif akan menyebabkan tekanan dan stres kerja.
Apabila seseorang telah mengalami stres kreja, maka akan mudah merasa bosan hingga mempengaruhi produktivitas kerja.
Dalam tesis berjudul Pengaruh Musik Pengiring Kerja dan Konseling Keperilakuan Kognitif terhadap Penurunan Stres Kerja, Miladdesila Elfa Sabrina menjelaskan bahwa kinerja individu akan menurun apabila stres kerja berada pada titik tertinggi.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode untuk mengelola stres agar kinerja tetap maksimal, salah satunya menggunakan musik pengiring kerja yang mudah diaplikasikan dalam lingkungan kerja.
“Musik dapat membuat otak menjadi lebih rileks dan mengubah suasana hati (mood) menjadi lebih baik,” tulis Miladdesila dalam tesisnya di Magister Psikologi Profesi, 2014.
Studi lain yang dilakukan Heri Budi Cahyono mengenai Pengaruh Musik Pengiring Kerja terhadap Kinerja Tenaga Kerja yang Mengalami Kebosanan di Home Industri PembuatBulu Mata Palsu, disebutkan bahwa kinerja individu akan meningkat apabila mendengarkan musik pengiring kerja dengan tempo sedang.
“Musik dengan tempo lambat akan membuat individu mengantuk. Jika temponya terlalu cepat, maka konsentrasi individu akan mudah terganggu, sehingga berpotensi mengakibatkan kecelakaan kerja,” tulis Heri dalam tesisnya di Prodi Ilmu Kesehatan Kerja, 2015.(Tita)
