Munas IV KAGAMA Digelar pada Bulan Kasih Sayang, Dibuka Presiden Soeharto

922

Baca juga: Cerita Sulistyowati Saat Bikin Suasana Kelas yang ‘Mencekam’ Jadi Gayeng Berkat Permen

Nantinya, sumbangan pemikiran KAGAMA untuk Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1984-1989 bakal disampaikan secara resmi kepada Presiden.

Presiden Soeharto pun menyambut baik kedatangan rombongan dan berharap hasil seminar tak terlampau detail dengan berpokok pada kenyataan yang ada.

Hal itu guna memberi keluwesan pada mandataris MPR, begitu juga mengusulkan penjabaran GBHN supaya jelas.

Presiden Soeharto juga meminta KAGAMA agar dalam penyusunan sumbangan pemikirannya memperhatikan kondisi dan dasar-dasar yang ada.

Munas IV KAGAMA yang digelar di Jakarta pada tanggal 19-21 Februari 1981 juga menghasilkan beberapa hal terkait keorganisasian KAGAMA.

Baca juga: Waspada Corona! Laporan Terkini Kondisi Beijing oleh Dubes Djauhari Oratmangun

Antara lain mengenai penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang menyangkut Organisasi, pengurus pusat, dan pengurus daerah, serta keorganisasian Yayasan KAGAMA.

Prof. Dr. Sukadji Ranuwihardjo, MA., yang kala itu menjabat sebagai Rektor UGM kemudian didapuk menjadi Ketua Umum PP KAGAMA periode 1981-1985.

Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Herman Johannes yang telah mengabdi di KAGAMA sejak 1958 diputuskan menjadi sesepuh KAGAMA.

Dibuka Presiden Soeharto

Yang spesial dari Munas IV ini yaitu dibuka langsung oleh Presiden Soeharto di Istana Merdeka.

Presiden yang dijuluki ‘Bapak Pembangunan’ ini mengungkapkan rasa bangganya dapat membuka Munas IV KAGAMA.

Baca juga: Dosen UGM Kembangkan Teknologi Pendukung Usaha Tani