Modal Penting Bertahan Hidup di Era New Normal Menurut Pakar Psikologi Sosial Alumnus UGM

913

Baca juga: Cerita dari Wakil Bupati Banyumas, Kuliah di Kampus Kerakyatan Sambil Jualan Buku Karya Sendiri

Kebutuhan dasar, khususnya konsumsi tidak semata-mata datang dengan sendirinya. Butuh strategi dari aspek ekonomi agar masyarakat bisa memenuhinya.

Usaha, kata Suryanto, merupakan bidang pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian khusus, sehingga semua orang bisa melakukannya.

Suryanto menyarankan agar masyarakat memulai bisnis yang sederhana, aman dari segi kesehatan, dan sedikit modal.

“Jalankan bisnis yang bisa dimulai dari rumah. Misalnya, bisnis makanan katering atau siap saji.”

“Di samping itu, optimalisasikan layanan online dan lebih empati kepada konsumen, “ungkap pria kelahiran Ngawi, Jawa Timur ini.

Baca juga: Mahasiswa KKN Bisa Jadi Penyambung Lidah Informasi antara Pemerintah dan Masyarakat di Masa Pandemi

Ada pun kompetensi yang harus dimiliki masyarakat untuk bertahan hidup di masa pandemi, termasuk ketika new normal, yakni kemampuan menyesuaikan diri.

Pria kelahiran 1965 ini menjelaskan, dalam ilmu psikologi, kemampuan menyesuaikan diri dibagi menjadi dua, adaptasi dan penyesuaian.

Adaptasi, kata dia, masyarakat menyesuaian diri dengan lingkungan barunya, yakni menerapkan protokol kesehatan.

Sedangkan penyesuaian, membuat protokol kesehatan sesuai dengan lingkungan yang ada. Menurut Suryanto, ini juga diperlukan di samping masyarakat yang beradaptasi.

“Di era new normal, masyarakat ketika beraktivitas benar-benar harus disiplin menerapkan protokol kesehatan.”

“Masyarakat harus siap, dalam hal ini terbiasa dan jangan sampai lupa membawa masker, handsanitizer, face shield, dan sarung tangan saat beraktivitas di luar rumah,” ujarnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Mencicipi Gudeg Tertua di Jogja, Pertahankan Resep yang Sama Hampir Seabad