Mobilitas Penduduk Tinggi, Salah Satu Faktor Penyebab Penyakit Infeksi Menular

2366
Upaya pencegahan penyakit infeksi menular membutuhkan peran pemerintah, akademisi, maupun masyarakat itu sendiri.(Foto: Kinanthi)
Upaya pencegahan penyakit infeksi menular membutuhkan peran pemerintah, akademisi, maupun masyarakat itu sendiri.(Foto: Kinanthi)

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Penyakit infeksi menular hingga kini masih menjadi tugas besar bagi dunia medis. Pola epidemiologi dan munculnya infeksi menular baru menjadi kendala utama dalam upaya pencegahan penyakit, serta kembali bangkitnya penyakit lama yang sebelumnya tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat.

Isu ini kemudian mendorong Ikatan Alumni Magister Ilmu Kedokteran Tropis FK-KMK UGM untuk mendiskusikannya dalam Seminar TROPICS: The Comprehensive Review of Infectious Diseases.

Dalam salah satu sesinya, seminar dihadiri oleh Prof. dr. Hari Kusnanto Josef SU.,Dr.PH, Prof. Malika Imwong, dan Prof. dr. Soeren Leif Becker. Ph.D, di Gedung Tahir Lt.8, FK-KMK UGM (27/4/19).

Antraks, malaria, rabies sebagai tropical disease, masih marak di berbagai daerah di Indonesia.

Dalam upaya pencegahannya, Hari berfokus pada penyakit-penyakit yang dialami oleh orang miskin di daerah kumuh, serta kebersihan dan sanitasi yang belum diterapkan dengan baik.

Primary care yang kita lakukan berpegang pada educate, angage, dan empower. Primary prevention specific protection dan social wellness,” papar Hari dalam materi Epidemiologi Penyakit Tropis dalam Perspektif Layanan Primer.

Secara teknis, kata Hari, Primary Care Health Center biasanya akan melakukan berbagai tindakan seperti rapid diagnostic test, serta melakukan vaksin dan pengobatan khusus untuk setiap penyakit yang tergolong tropical disease. 

Kasus tropical disease marak terjadi di berbagai negara. Namun, kasus tropical disease yang disebabkan oleh mobilitas imigran, belum banyak ditemukan di Indonesia.

Meskipun demikian, kemungkinan bertambahnya jumlah penderita tropical disease akibat faktor tersebut bisa saja terjadi.

Hari mengakui bahwa sejauh ini memang belum ada riset tentang tropical disease dengan faktor mobilitas imigran di Indonesia, karena intesitas aktivitas imigrasinya masih rendah.

Kendati belum banyak terjadi, Hari bersama timnya banyak melakukan pencegahan dan antisipasi penyakit malaria untuk saat ini.

Soeren menyetujui pergerakan populasi global menyebabkan beragam tropical disease.

Dalam isu ini, Soeren menyoroti infeksi kecacingan. Imigran Eropa yang banyak mengalami tropical disease di antaranya berasal dari Syiria, Iran, Irak, dan Afghanistan.

“Seorang perempuan remaja yang di dalam matanya terdapat cacing Loa-loa dan mengakibatkan ia mengalami infeksi filarial,” kisahnya.