Mikrobiologi Pertanian UGM Punya Prospek Kerja Luas

6759

Baca juga: Siasat Aini dalam Memperpanjang Umur Gerakan Canthelan

Jaka mengungkapkan, selain di Fakultas Pertanian, ada lulusan mikrobiologi pertanian yang menjadi dosen di Fakultas Kedokteran, Fakultas Peternakan, Fakultas Kehutanan, dan fakultas lain yang mempelajari mikrobiologi.

Dalam perkuliahan, Departemen Mikrobiologi Pertanian UGM membuka kesempatan luas bagi mahasiswanya untuk mengambil mata kuliah lintas jurusan.

Kesempatan mengambil mata kuliah lintas jurusan ini bertujuan agar mahasiswa bisa mempelajari fokus keilmuannya secara komprehensif.

Hal tersebut sekaligus membantu mereka mempersiapkan bekal ke dunia kerja atau pendidikan lanjut.

“Misalnya, bagi yang ingin menjadi ahli mikrobiologi di bidang perikanan, bisa mengambil mata kuliah di prodi Perikanan. Ingin fokus di bidang industri pertanian, bisa mengambil mata kuliah di Fakultas Teknologi Pertanian,” ujarnya.

Baca juga: Ganjar Ajak Alumnus FARMASI UGM Bantu Selesaikan Permasalahan Akibat Pandemi Covid-19

Untuk fasilitas belajar jurusan Mikrobiologi Pertanian, Donny menerangkan, sudah tersedia laboratorium yang bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk mengerjakan skripsi dan penelitian.

Ada pula laboratorium untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat. Seperti pelatihan, penyediaan produk hayati, dan analisis.

“Peralatan yang disediakan juga relatif baru, bahkan beberapa diantaranya sudah mutakhir. Baik analisis genetika, biologi, maupun kimia,” ujar dosen lulusan Osaka University, Jepang ini.

Menurut Donny, Jurusan Mikrobiologi Pertanian seringkali kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Untuk itu departemen ini bertekad menjadi promotor dalam pendidikan, penelitian, maupun pengabdian masyarakat di bidang mikrobiologi pertanian di Indonesia.

Donny memiliki visi untuk menjadikan Departemen Mikrobiologi Pertanian UGM mampu melahirkan lulusan yang handal.

“Setidaknya para lulusan bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, bisa berwirausaha, dan menghasilkan produk teknologi hayati yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” tandasya. (Kn/-Th)

Baca juga: Dubes Djauhari Paparkan Peluang Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Indonesia Setelah Pandemi