Menyelisik Jejak Presiden Sukarno di Masjid Biru Saint Petersburg, Rusia

993

Baca juga: Alumnus Akuntansi UGM Emban Amanah Baru di Jajaran Direksi BNI

Tempat itu diperkirakan ada di sebuah semak belukar di Samarkand yang saat ini masuk wilayah Uzbekistan.

Alhasil, Presiden Sukarno pun berhasil mengunjungi makam Imam Buchari, pada kunjungan pertamanya ke Uni Soviet dengan naik kereta dari Moskow selama beberapa hari.

Sukarno lantas melanjutkan kunjungan ke St. Petersburg yang saat itu bernama Leningrad.

Di dalam perjalanan, sang proklamator tiba-tiba melihat dua menara dengan simbol bulan sabit dan kubah.

Dalam hati, Sukarno tentu tahu bahwa itu adalah masjid.

Dia lantas meminta untuk mampir di sana dan melaksanakan salat.

Namun, kata Dubes Wahid, betapa terkejutnya Sukarno ketika menyaksikan masjid itu telah berfungsi sebagai gudang yang sangat tidak terurus.

Dubes RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, M Wahid Supriyadi, menemukan fakta tentang Presiden Sukarno berkunjung ke St. Petersburg, Rusia. Foto: KBRI Moskow
Dubes RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, M Wahid Supriyadi, menemukan fakta tentang Presiden Sukarno berkunjung ke St. Petersburg, Rusia. Foto: KBRI Moskow

Baca juga: Ganjar Pranowo Sampaikan Duka Cita dan Siap Bantu Evakuasi Siswa SMPN 1 Turi, Sleman

“Akhirnya dia (Presiden Sukarno) memutuskan untuk salat di luar di halaman masjid,” tutur Dubes Wahid.

Sukarno kembali ke Moskow dan bertemu dengan Khrushchev seusai kunjungannya ke St. Petersburg.

Saat ditanya tentang kesan-kesannya selama di St. Petersburg, Sukarno menjawab bahwa dia tidak “impressed” lantaran melihat masjid yang tidak terurus.

“Akhirnya dia (Presiden Sukarno) minta kepada pemimpin Soviet itu (Khrushchev) untuk menyerahkan kembali Masjid Biru ke umat Islam di kota terbesar kedua (di Rusia-red) tersebut,” ujar Dubes Wahid, menirukan kisah Mufti Pancheev.

Dalam keterangannya kepada Dubes Wahid, Mufti Pancheev bahkan menunjukkan beberapa gambar saat Presiden Sukarno berkunjung ke St. Petersburg dan bertemu dengan beberapa tokoh Muslim di Masjid Biru.

Mufti Pancheev juga mengatakan bahwa Pemimpin India Jawaharal Nehru pernah datang  ke St. Petersburg dan melihat Masjid Biru di waktu yang berdekatan dengan kunjungan Sukarno.

Hanya saja, Dubes Wahid mengaku ragu apakah Jawaharlal Nehru turut meminta Khrushchev untuk mengembalikan Masjid Biru kepada umat Muslim.

Pasalnya, Nehru tidak beragama Islam. Terlepas dari hal itu, Mufti Pancheev mengaku bangga dengan cerita tentang Masjid Biru.

Apalagi, Pemerintah Rusia telah menetapkannya sebagai salah satu tempat bersejarah (heritage) yang dilindungi negara. (Ts/-Th)

Baca juga: Pasien Tanpa Gejala adalah Penyebar Berbahaya Virus Korona