Menperin: Indonesia Tujuan Investasi untuk Ekspansi Industri

135

Airlangga mencontohkan, para investor Jepang mengaku puas berinvestasi dan tertarik untuk melakukan ekspansi di Indonesia. Pernyataan ini didapat ketika Menperin melakukan kunjungan kerja ke Negeri Sakura dalam sebuah forum bisnis yang dihadiri ratusan pengusaha Jepang, beberapa waktu lalu. “Berdasarkan testimoni mereka, Indonesia tetap menjadi negara tujuan investasi karena memberikan hasil hingga 60 persen,” ucapnya.

Salah satu program pemerintah Indonesia yang saat ini dinilai menjadi daya tarik bagi para investor, yaitu pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) industri melalui program pendidikan dan pelatihan vokasi. “Karena kunci pertumbuhan industri adalah investasi, teknologi, dan SDM. Untuk itu, Kemenperin sedang gencar membangun sistem link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri,” tuturnya.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan (kanan) mendengarkan penjelasan dari General Manager PT Yogya Presisi Teknikatama Industri (YPTI) Ariyono Wibowo tentang produk-produk yang dihasilkan pada kunjungan kerja ke PT YPTI di Yogyakarta [Foto ISTIMEWA]
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan (kanan) mendengarkan penjelasan dari General Manager PT Yogya Presisi Teknikatama Industri (YPTI) Ariyono Wibowo tentang produk-produk yang dihasilkan pada kunjungan kerja ke PT YPTI di Yogyakarta [Foto ISTIMEWA]
Oleh karena itu, Menperin memberikan apresiasi kepada PT YPTI  karena telah membuka kesempatan bagi para siswa SMK untuk magang di perusahaan tersebut. Hal ini sejalan dengan program link and match yang diusung oleh pemerintah. “YPTI kan spesialis di precision manufacture. Kami lihat anak-anak SMK yang sudah bekerja, latihan di sini kelihatan anak-anak itu sangat semangat. Pengalaman bekerja di industri itu berbeda ketika di sekolah,” paparnya.

Magang di perusahaan permesinan seperti ini, lanjut Airlangga, dapat menambah kepercayaan diri anak sekolah ketika menghadapi dunia kerja nantinya. Apalagi Yogyakarta merupakan kota basis pendidikan. Tentunya, sumber daya manusianya akan lebih siap. PT YPTI merupakan sebuah perusahaan jasa pembuatan tooling (peralatan), maupun alat ukur yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan.

General Manager PT YPTI Ariyono Wibowo menjelaskan, industri seperti ini diperlukan sistem jangka panjang. Untuk itulah, perusahaan membutuhkan anak-anak yang dididik dan dimotivasi. “Kami mengikuti program dari Bapak Menteri, dan ada beberapa anak magang yang sudah bekerja,” ungkapnya. Setidaknya ada sembilan SMK di Yogyakarta yang menjadi binaannya. Ke depan, perusahaan juga akan mengajak magang guru-guru sekolah permesinan agar lebih mengikuti perkembagan industri saat ini.

Sumber :

Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perindustrian