Menko Airlangga Berharap Anggaran PEN Bisa Terserap 100 Persen di Akhir Tahun 2020

175

Baca juga: Bambang Laresolo: Teh Indonesia Harus Bisa Mengekor Kesuksesan Kopi

Kemudian capaian per klasternya, untuk klaster kesehatan sudah mencapai Rp 25 triliun, perlindungan sosial sebesar Rp 150 triliun, sektoral dan Pemda sebesar Rp27,57 triliun, dukungan UMKM sebesar Rp 90,42 triliun, dan insentif usaha sebesar Rp 28,32 triliun.

Sampai di akhir tahun, Airlangga berharap seluruh anggaran PEN bisa terserap 100 persen.

Airlangga memaparkan capaian program PEN terbaru. Ada dua program di antaranya realisasi penyaluran BPUM atau Banpres produktif.

Dari program ini telah dilakukan penyaluran bantuan kepada 9,1 juta pelaku usaha mikro dari target 12 juta UMKM

Kedua, program realisasi penyaluran subsidi atau upah kepada para pekerja, kepada 11,5 juta pekerja dari target 15,7 juta pekerja. Realisasi penyaluran sebesar Rp13,9 triliun dengan target Rp15,7 triliun.

Baca juga: Strategi Rakimin Menjaga Ketahanan Pangan Nasional Lewat Bisnis Tanaman Benih

Pemerintah juga melakukan penempatan dana di bank-bank pemerintah. Di tahap pertama dikeluarkan dana Rp30 triliun, kemudian realisasinya sudah mencapai Rp144,6 triliun.

Pemerintah lalu memberikan dana lagi sebesar Rp17,5 triliun. Kemudian penempatan dananya menjadi Rp47,5 triliun, sehingga targetnya adalah Rp 150 triliun.

“Di Bank Pembangunan Daerah diberikan dana sebesar Rp 1,5 triliun, Bank Sulselbar Rp 1 triliun, Bank Kalbar Rp500 juta.”

“Lalu program untuk sektor korporasi padat karya sebesar Rp 10 tiliar-1 triliun. Total nasabah yang dijamin 13.175 orang dengan kredit modal kerja yang dijaminkan Rp 6,6 triliun” ujar pria kelahiran 1962 ini.

Ada lagi program Kartu Prakerja, yang sudah dijalankan sejak bulan April 2020.

Baca juga: Kiat Membangun Bisnis Bagi Pemula, Laba Jangan Langsung Dihabiskan