“Saya sudah tukar uang jauh-jauh hari di BI. Karena jika tidak jauh-jauh hari, akan kehabisan atau antre panjang,” tambahnya.
Wagiman mengaku jika dalam menukarkan uang tidaklah mudah.
Ia harus beberapa kali menukar dengan KTP yang berbeda bersama keluarga.
KTP adalah salah satu syarat dalam transaski penukaran uang di bank.
Jumlahnya pun dibatasi hanya Rp3,8 juta.
Pria yang kesehariannnya berdagang ini mengeluhkan akan banyaknya bank yang bisa melayani penukaran uang.
“Dulu hanya BI saja, sekarang sudah hampir semua bank. Jadinya keuntungan tidak bisa sebesar tahun-tahun dulu,” terangnya.
Meski demikian, tetap ada orang-orang yang mau menukar uang baru di pinggir jalan.
Dalam sekali transaksi, Wagiman bisa mengambil 5 persen.
Adapun uang yang disediakan terdiri dari ikatan Rp100 ribu, Rp500 ribu dan Rp1 juta.
Sudah sekitar 10 tahun lamanya Wagiman menjalani profesi ini.
Ia mengaku selalu mencari inisiatif untuk membuat uangnya laku.
“Kalau seperti ini ya harus pintar-pintar mencari peluang. Sekarang sudah zaman online, jadi duit juga harus online,” tambahnya.
Uang online menurut Wagiman yaitu pembeli menelpon penjual untuk mengantarkan uang baru supaya ditukar.
Ia berharap tahun ini mendapat banyak pembeli.
Meskipun harus datang ke rumah yang jauh, Wagiman selalu siap untuk menjemput rezeki. (Sirajuddin)
