Menilik Upaya KAGAMA Bali Jaga Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi

245
Budidaya lele menjadi pilihan bagi Pengda KAGAMA Bali untuk memberdayakan masyarakat sekitar sekaligus menjaga ketahanan pangan di kala pandemi Covid-19. Foto: Ist
Budidaya lele menjadi pilihan bagi Pengda KAGAMA Bali untuk memberdayakan masyarakat sekitar sekaligus menjaga ketahanan pangan di kala pandemi Covid-19. Foto: Ist

KAGAMA.CO, DENPASAR – Imbas pandemi Covid-19 merangsek ke segala aspek kehidupan. Salah satunya adalah mengenai isu ketahanan pangan.

Jumlah permintaan memang tidak berubah karena setiap manusia tentu harus makan.

Akan tetapi, keberadaan pandemi tentu saja menganggu proses produksi hingga memperlambat perputaran ekonomi.

Solusinya, warga mesti berupaya secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.

Hal itu sebagaimana dilakukan oleh warga Banjar Tegeh Sari, Kelurahan Tonja, Denpasar, bersama Satgas Covid-19 setempat.

Baca juga: Alumni UGM Edukasi Masyarakat lewat Lomba Video #terimakasihpahlawancovid

Mereka dibina oleh Pengurus Daerah KAGAMA Bali dan KAGAMA Care.

Kebetulan Ketua Satgas Covid-19 Tegeh Sari adalah alumnus Teknik Geodesi UGM angkatan 1991. Dia adalah I Gede Mantrayasa.

“Kami menginisiasi budidaya ikan lele dan menyediakan media tanam sayur guna menjaga ketahanan pangan mandiri warga,” kata Mantrayasa, melansir Tribun Bali.

“Ada 30 kepala keluarga yang bergabung dalam kelompok mina tani kolam lele yang dibentuk sejak 18 April lalu,” lanjutnya.

Mantrayasa menjelaskan, warga mendapat pinjaman lahan sekitar 1 are (100 m2).

Baca juga: Pesan Terakhir Didi Kempot kepada UGM