JAKARTA, KAGAMA. Bertempat di Posko Terpadu Angkutan 2017, Ruang Nenggala, Gedung Cipta lantai tujuh, Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (23/06/2017), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan video conference dengan para seluruh stakeholder di seluruh Indonesia terkait arus mudik di H-2 menjelang lebaran tahun 2017 ini.
Pertama yang dihubungi Menhub adalah Posko Angkasa Pura I (AP I) Semarang yang menyatakan bahwa kedatangan penumpang di Bandara Ahmad Yani Semarang meningkat atau tumbuh dari tahun 2016 lalu, sebesar 13% atau sebanyak 7.048 penumpang. Sementara itu, keberangkatan pesawat bertumbuh menjadi 6.411 penerbangan di tahun 2017 dari 2016 hanya sebanyak 4.568 penerbangan.
Lalu Menhub berturut-turut memantau kondisi Pelabuhan Feri Batam Centre, Pelabuhan Merak, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan, Bandara Ngurah Rai di Bali, Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, dan lalulintas jalur jalan Nagreg di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. .
Di Pelabuhan Tanjung Perak, pada H-2 Lebaran, ada dua kapal Pelni yang telah bersandar di pelabuhan Tanjung Perak yakni Labobar yang datang dari Balikpapan dengan mengangkut 4.000 penumpang serta Lawit yang datang dari Sampit yang mengangkut 4.000 penumpang.
Puncak arus mudik di Tanjung Perak terjadi pada H-4, sedangkan pada H-2 terjadi penurunan sekitar 7,2 %. Menurut Chandra Irawan, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak, total penumpang hingga H-2 mengalami penurunan. Penumpang yang turun di Tanjung Perak saat H-2 sekitar 54.000, sedangkan tahun lalu berkisar 59.000 penumpang.
Setelah melakukan video conference, secara garis besar Menhub Budi Karya mengaku senang dengan situasi arus mudik pada tahun ini. “Arus mudik lewat jalur udara, khususnya di Indonesia bagian barat berjalan baik. Bahkan di beberapa tempat pertumbuhan penumpangnya meningkat. Asumsi kami, kenaikan 9% dari jumlah penumpang pesawat dalam arus mudik saat ini telah tercapai. Rata-rata kenaikan penumpang di berbagai bandara mencapai 30%,” tutur Menhub.
Bahkan, menurut alumnus Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Universitas Gadjah Mada ini, di Bandara Adi Sumarmo, Solo, kenaikan penumpang mencapai 95%. Hal ini menunjukkan bahwa angkutan udara mampu menjadi subtitusi ideal untuk angkutan darat yang tiap arus mudik Lebaran kurang maksimal.
“Lalulintas arus mudik di darat yang diperkirakan puncaknya pada malam kemarin juga berjalan baik. Saya telah mengecek sendiri informasi bahwa pemudik dari Jakarta ke Yogyakarta bisa menempuh perjalanan selama 12 jam. Kalaupun ada perlambatan tapi tidak terjadi kemacetan parah atau stuck. Saya mengapresiasi kerja Polri, Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, serta Pertamina sehingga arus mudik bisa berjalan lancar dan aman,” ujar Menhub Budi Karya seraya tersenyum. (Ojos)
,