Menhub : Korea Selatan Berminat Kerjasama Investasi Infrastruktur Transportasi

193
Menteri Perhubungan Bdui Karya Sumadi dan Menteri Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan Kim Hyun-mee sepakat kerjasama terkait pembiayaan sejumlah proyek infrastruktur transportasi di Indonesia.
Menteri Perhubungan Bdui Karya Sumadi dan Menteri Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan Kim Hyun-mee sepakat kerjasama terkait pembiayaan sejumlah proyek infrastruktur transportasi di Indonesia.

KAGAMA.CO, JAKARTA. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut pemerintah Korea berminat berinvestasi khususnya di sejumlah proyek infrastruktur transportasi di Indonesia.

Hal ini disampaikan Menhub Budi usai gelar pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan Kim Hyun-mee, Jumat (10/11/2017), di Jakarta.

“Ini adalah pertanda positif Korea ke Indonesia tidak saja sebagai konsultan atau sebagai kontraktor tetapi sudah diindikasikan Korea berminat berinvestasi di Indonesia,” kata Menhub Budi.

Menhub berharap dari pertemuan ini nantinya akan ada kesepakatan kerjasama antar kedua negara khususnya kerjasama terkait pembiayaan sejumlah proyek infrastruktur transportasi dengan skema Kemitraan Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Menteri Perhubungan Bdui Karya Sumadi  dan Menteri Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan Kim Hyun-mee sepakat kerjasama  terkait pembiayaan sejumlah proyek infrastruktur transportasi di Indonesia.
Menteri Perhubungan Bdui Karya Sumadi dan Menteri Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan Kim Hyun-mee sepakat kerjasama terkait pembiayaan sejumlah proyek infrastruktur transportasi di Indonesia.

Sehingga dengan begitu ke depan pembangunan proyek infrastruktur transportasi dapat melibatkan investor baik dalam maupun luar negeri dan tidak lagi selalu mengandalkan APBN.

“Harapannya ini adalah PPP project KPBU, dimana antara Indonesia dan Korea mengerjakan secara bersama-sama jadi kita tidak menjual project tetapi kerjasama dalam pembiayaan pembangunan dan pengoperasian infrastruktur dalam jangka waktu tertentu.”

“Dengan adanya ini maka yang semula kita hanya mengandalkan APBN maka investor dalam dan luar negeri bisa turut serta dalam membangun project-project ini,” jelasnya.