Menhan Minta Generasi Muda Lakukan Bela Negara

49

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Menteri  Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu meminta generasi muda untuk melakukan bela negara dalam upaya mengantisipasi ancaman terorisme dan radikalisme.

“Saya ingin berpesan pada generasi masa depan harus mempunyai kekuatan integritas, mental, dan pantang menyerah untuk berjuang membela bangsa dan negara,” tegasnya saat menjadi pembicara kunci pada Seminar Nasional Bela Negara dalam rangka peringatan Dies Natalis UGM ke-68 di Balai Senat UGM, Selasa (19/12/2017).

Ryamizard menyebutkan kesadaran bela negara harus ada dalam sikap dan perilaku setiap individu masyarakat Indonesia. Hal tersebut penting untuk menangkal ancaman yang sangat nyata mengancam Indonesia, seperti terorisme, radikalisme,separatisme, perang siber, serta peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

“Selain ancaman fisik, kita juga menghadapi ancaman nonfisik berupa serangan ideologis dengan kekuatan “soft power” yang berusaha merusak mindset dan jati diri bangsa Indonesia,” tuturnya.

Serangan ideologis, dikatakan Ryamizard, sebagai perang modern atau yang dikenal dengan proxy war. Perang modern tersebut dilakukan tanpa harus berhadapan secara fisik, tetapi dilakukan melalui upaya sistemik untuk melemahkan dan menghancurkan ideologi suatu bangsa.

“Perang ini murah, tanpa alutsista dan bisa menghancurkan negara,” jelasnya.

Karenanya, Ryamizard menekankan pentingnya upaya penguatan kesadaran bela negara untuk memperkuat persatuan nasional. Hal tersebut merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Sementara, Kapolri Tito Karnavian dalam kesempatan tersebut menyampaikan pentingnya mengelola keberagaman Indonesia untuk menghindari terjadinya perpecahan.

“Keberagaman ini membuat Indonesia kaya, tetapi jika tidak dikelola justru bisa menjadi sumber perpecahan,” katanya.

Menurutnya, konflik terjadi karena adanya perbedaan yang tereksploitasi di masyarakat. Perbedaan-perbedaan yang ada akan saling berbenturan apabila tidak dikelola dengan baik.

”Perbedaan harus direduksi, yang harus dieksploitasi adalah persamaan sehingga timbul solidaritas,” terangnya.

Sumber :

Bagian Humas dan Protokol UGM

UGM Siap Buka Prodi S1 Ilmu Aktuaria