Mengurangi Kebiasaan Belanja Impulsif

467
Akibat kebiasaan belanja impulsif, orang tak menyadari bahwa ia mulai berperilaku boros, sampai akhirnya uang habis sebelum waktunya mendapat kiriman uang saku. Foto: avrist.com
Akibat kebiasaan belanja impulsif, orang tak menyadari bahwa ia mulai berperilaku boros, sampai akhirnya uang habis sebelum waktunya mendapat kiriman uang saku. Foto: avrist.com

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Belanja impulsif menjadi kebiasaan yang tak terhindarkan oleh anak muda saat ini, tak terkecuali mahasiswa.

Gawai dan berbagai aplikasi marketplace yang ada mempermudah orang untuk berbelanja tanpa harus datang ke toko.

Di sisi lain, kebiasaan belanja online tersebut membuat orang terjebak pada perilaku belanja impulsif, atau keinginan belanja yang datang secara tiba-tiba.

Hal ini pun menjadi kebiasaan bagi mereka yang masih belanja di toko ritel.

Akibat kebiasaan belanja impulsif itu, orang tak menyadari bahwa ia mulai berperilaku boros, sampai akhirnya uang habis sebelum waktunya mendapat kiriman uang saku.

Apakah kamu salah satu orang yang memiliki kebiasaan belanja impulsif?

Baiknya kurangi kebiasaan ini dengan trik berikut.

Baca juga: Kiat Menumbuhkan Minat Baca bagi Mahasiswa

Berpikir Berulang Kali Sebelum Membeli

Kita perlu memiliki kesadaran akan kebutuhan sebelum membeli barang di toko online.

Pertimbangkan dulu apakah kamu benar-benar membutuhkan barang tersebut atau tidak.

Jangan-jangan kamu ingin membeli hanya karena barang tersebut menarik.

Artinya, barang tersebut hanya menjadi keinginan sesaat.

Belanjakan uang untuk membeli barang-barang yang memang berfungsi dan dibutuhkan dalam waktu lama.

Periksa Kembali Barang yang Sudah Dimiliki dan yang Belum Bibeli

Sebelum membeli, ingat-ingat lagi apakah kamu sudah mempunyai barang yang serupa di rumah.

Jangan sampai kamu membeli barang yang sama, apalagi barang yang di rumah masih bagus dan berfungsi.

Sebaiknya buat daftar barang yang dibutuhkan sebelum belanja.

Baca juga: Kunci Keberhasilan Apoteker Hadapi Revolusi Industri 4.0 Menurut Dirjen Farmalkes RI