“Dulu jaman Bu Ida fokusnya ke seni tradisi, sekarang jaman Pak Faruk fokus ke sastra dan pameran, tapi niatnya sama yakni mengoptimalkan peran PKKH sebagai pusat kebudayaan,” jelas Hamada.
Niat untuk mengembalikan kejayaan PKKH yang dulunya pernah turut serta mengorbitkan penyanyi seperti Sawung Jabo, penari Didi Nini Thowok, serta pelukis Putu Sutawijaya tampaknya sudah disiapkan dengan serius.