Mengasuh Remaja dengan Tepat Agar Tidak Bermasalah

1121

Baca juga: Jadi Lulusan Terbaik FIB, Riya: Keluarga, Dosen dan Para Sahabat Selalu Memberikan Semangat

Karena itu, anak tidak merasakan kehangatan, tidak kenal batasan, kurang mandiri, hingga merasa rendah diri.

Adapun gaya asuh otoritatif cenderung membuka jalur komunikasi dua arah antara orang tua dan anak.

Gaya pengasuhan ini berdampak pada kemandirian anak, rasa percaya diri, kontrol diri, dan relasi sosial yang baik.

Gaya asuh yang tepat pada anak memang sudah banyak diteliti.

Namun, Agnes dan Alfonza menduga kondisi internal orang tua, seperti well-being juga memiliki andil terhadap perilaku anak.

Baca juga: Lulusan Terbaik FK-KMK, Dennis: Kopi Teman Terbaik Saya

Agnes dan Alfonza melakukan pengujian dengan membagikan kuesioner kepada orang tua yang memiliki anak berusia 12-15 tahun dengan Teknik cluster random sampling.

Dari 432 kuesioner yang dibagikan, hanya 142 data yang dapat diolah.

Profil orang tua yang dijadikan subjek penelitian sebagian besar wanita (63%), memiliki rentang usia 41-45 tahun (37%), dengan tingkat Pendidikan terakhir SMA (46%), dan memiliki pekerjaan full time (34%).

Dia menggunakan metode Strength and Difficulites Questionnaire (SDQ) untuk mengukur skala perilaku bermasalah.

Sementara variable well-being diukur dengan menggunakan Pemberton Happiness Index (PHI).

Baca juga: Bambang Hudayana Kembangkan Departemen Antropologi Sejak Mahasiswa