Mengapa Pepohonan di UGM Diberi Tanda Warna-Warni?

648

 

Adriyanti lalu menjelaskan, pengecekan tersebut biasanya menggunakan alat yang harganya sangat mahal. Selain mahal hambatan lain ialah sensibilitas alat yang rendah untuk tempat yang memiliki banyak jenis pohon.

Akhirnya tim ini melakukan penelitian yang luarannya ialah informasi mengenai jenis dan lokasi pohon-pohon yang berpotensi roboh, dengan karakteristik fisik yang meningkatkan resiko pohon tersebut untuk tumbang dan roboh di lingkungan kampus. Penelitian dilakukan menggunakan metode sensus dan eksplorasi purposif pada seluruh kawasan UGM baik unit fakultas dan non fakultas.

Pohon bertanda bahaya di area Lembah UGM. (Foto: Dok. Nabil)
Pohon bertanda bahaya di area Lembah UGM. (Foto: Dok. Nabil)

Informasi tersebut dijadikan acuan untuk penanganan terhadap pohon-pohon berisiko roboh. Penanganan sendiri akan dilakukan Direktorat Aset UGM.

Ekplorasi menggunakan tujuh kriteria yaitu pohon mati, berbatang miring, batang berpenyakit, bertajuk asimetris, terletak di tebing, terdapat pencekik dan liana, dan terdapat benalu dan pelilit. Skoring tiap pohon dilakukan berdasarkan tujuh kriteria tersebut. Skor kemudian dibagi menjadi empat kategori status: siaga, waspada, bahaya dan darurat.