KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Hari-hari ini, di depan GSP dan banyak kantong parkir semakin dipenuhi dengan mobil dan motor warga UGM. Hal tersebut tentu dikarenakan banyaknya warga UGM yang setiap harinya masih menggunakan kendaraan pribadi bermotor guna menuju UGM.
Namun masih ada beberapa mahasiswa yang memilih untuk tidak menggunakan kendaraan bermotor dan memilih mengayuh sepeda setiap harinya. KAGAMA mewawancarai Alnick, mahasiswa MKP Fisipol angkatan 2016. Alnick yang kesehariaanya memakai sepeda saat menuju kampus mengaku tidak keberatan walau harus mengayuh cukup jauh, dari daerah Palagan atas, sekitar 8 kilo dari UGM.
Pilihannya untuk bersepeda bukan tanpa alasan. Menurutnya dengan bersepeda ia bisa berolahraga sekaligus tidak harus berebut parkiran dengan mahasiswa lain. “Parkiran sudah penuh sekarang untuk motor dan mobil, kalau sepeda lebih hemat tempat,” tuturnya.
Namun menurut Alnick, belum banyak fasilitas yang mendukung untuk pesepeda di Jogja, terutama dalam hal ini di UGM. “Biasanya kalau parkir di Fisipol, parkiran sepedanya ketutup sama mobil atau motor,” jelas Alnick.
Senada dengan Alnick, Andra mahasiswa Psikologi angkatan 2015 juga terbiasa mengendarai sepeda. Kendati demikian, ia merasa kurang nyaman lantaran banyak pengendara mobil dan motor yang menurutnya mengganggu pengendara sepeda, misalnya saat parkir di jalur sepeda.
“Biasanya sih agak kurang enak kalau ada yang parkir sembarangan,” imbuh Andra.
Beberapa faktor seperti keamanan dan mobilitas sering menjadi kendala setiap orang untuk menggunakan sepeda. Namun, bersepeda ke kampus akan memberikan manfaat tersendiri, seperti kebugaran tubuh dan lingkungan yang relatif lebih kondusif.
(thovan)
