Mengapa Bagian Selatan Pulau Jawa Sering Terjadi Gempa?

4282
Staf Ahli Pusat Studi Bencana UGM, Dr. Gayatri Indah Marliyani, menjelaskan fenomena gempa yang sering di selatan Pulau Jawa, khususnya Pacitan. Foto: Ist
Staf Ahli Pusat Studi Bencana UGM, Dr. Gayatri Indah Marliyani, menjelaskan fenomena gempa yang sering di selatan Pulau Jawa, khususnya Pacitan. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Senin (22/6/2020) warga Jogja dan sekitarnya dibangunkan secara tiba-tiba pada dini hari.

Adalah gempa berkekuatan 5,1 magnitudo yang membuat warga Jogja terjaga.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa tektonik itu terletak 91 km di selatan Kabupaten Pacitan, dengan kedalaman 93 km.

Gempa bahkan dirasakan hingga Tulungagung, Nganjuk, dan Banjarnegara.

Fenomena ini turut dikomentari oleh Peneliti dari Departemen Teknik Geologi UGM, Dr. Gayatri Indah Marliyani.

Baca juga: Pelajaran yang Bisa Dipetik Guru Besar FK-KMK UGM Setelah Sembuh dari Covid-19

“Jika diilihat dari lokasi dan kedalamannya, gempa ini bersumber dari dalam lempeng yang menunjam, masih menjadi bagian dari sistem subduksi di selatan Jawa,” kata Gayatri, belum lama ini.

“Istilah geologi nya disebut sebagai gempa intraslab,” jelas wanita yang juga bertugas sebagai Staf Ahli Pusat Studi Bencana UGM.

Gayatri menerangkan, gempa kemarin memilik pergerakan menurun.

Hal itu bermakna guncangan yang timbul adalah akibat respons batuan terhadap gaya tarikan lempeng samudera ke bawah.

Kata dia, gempa tipe ini biasanya dapat dirasakan secara luas. Apalagi, pusat gempa berada cukup dalam, dengan daerah bertekanan besar dan bersuhu cukup tinggi.

Baca juga: Dubes Kenssy Ungkap Kunci Sukses Ceko Tangani Corona