Mendidik Anak SD Agar Tidak Obesitas

358

Baca juga: Bedanya Menikah dengan Pacaran dan Tanpa Pacaran

Selain itu, faktor obesogenis, atau sebuah keadaan pola hidup sedenter dan banyaknya makanan berkalori tinggi, dipengaruhi juga oleh tingginya perkembangan industri makanan cepat saji dan penggunaan berbagai macam gawai.

Penggunaan berbagai macam gawai juga memengaruhi tingkat aktivitas fisik yang dilakukan anak-anak.

Peneliti mengobservasi delapan sekolah dasar negeri dan swasta yang tidak memberlakukan sekolah sehari penuh di kota Yogyakarta.

Hal itu dilakukan selama April hingga Juni 2012.

Menurut para responden, tidak ada pengaruh konflik peran kerja keluarga terhadap perilaku obesogenis anak.

Baca juga: Peraih IPK Tertinggi FEB UGM Ini Selesaikan Skripsi di Erasmus University Rotterdam

Hal tersebut antara lain meliputi pendapatan keluarga atau jenis pekerjaan ibu, status gizi anak dan jenis kelamin anak.

Dari kenyataan tersbeut, peneliti menyarankan pentingnya melakukan edukasi dan promosi soal pola asuh.

Edukasi dan promosi tersebut dilakukan guna menurunkan risiko anak berperilaku obesogenis, terutama pada ibu yang bekerja dengan tingkat sosial tinggi.

Hal itu dapat diperoleh dengan memperbanyak aktivitas fisik dan pengawasan makanan berkalori tinggi yang dijual di wilayah sekolah pada kelompok anak berisiko maupun yang mengalami obesitas. (Ezra)

Baca juga: UGM Sabet Penghargaan Terbaik dalam Keterbukaan Informasi Publik