Membangun Harmoni di Tengah Isu Rasisme dan Diskirminasi

558
Pandangan Ketua Gugus Tugas Papua (GTP) UGM terkait isu rasisme dan diskriminasi Papua. Foto: Dok Pri
Pandangan Ketua Gugus Tugas Papua (GTP) UGM terkait isu rasisme dan diskriminasi Papua. Foto: Dok Pri

Oleh Bambang Purwoko*

Pengantar

Pada hari Sabtu 20 Juni 2020 Gugus Tugas Papua (GTP) UGM menyelenggarakan diskusi daring dengan tema “Membangun Harmoni di tengah Isu Rasisme dan Diskriminasi”.

Diskusi ini memiliki tiga tujuan: meningkatkan kesadaran terhadap potensi destruktif rasisme dan diskriminasi, membangun dan memperluas pemahaman masyarakat terhadap tindakan rasisme dan diskriminatif, dan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait kesetaraan Hak Asasi Manusia (HAM).

Sebagai pengantar terhadap diskusi tersebut, berikut ini saya sampaikan beberapa pokok-pokok pemikiran terkait rasisme dan diskriminasi. Secara singkat saya ingin mengatakan bahwa, upaya untuk melawan rasisme dan diskrimnasi harus dimulai dari diri kita sendiri.

Dalam berbagai referensi disebutkan bahwa pemahaman tentang ras adalah pemahaman tentang sifat biologis dan konstruksi sosial yang mengkategorikan manusia berdasar fenotipe (tampang luar), asal-usul geografis, kondisi jasmani dan kesukuan yang melekat pada diri kita masing-masing.

Dalam pengertian ini, rasisme diyakini sebagai suatu doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada suatu kelompok masyarakat menentukan pencapaian budaya masyarakat dan indvidu itu, dan bahwa suatu ras tertentu merasa lebih superior terhadap ras yang lain.

Baca juga: Bupati Willem Wandik Sponsori Grup Konak Papua untuk Lestarikan Budaya Asli Daerah

Rasisme juga kita pahami sebagai etnosentrisme, ketakutan terhadap orang dari kelompok ras lainnya, penolakan terhadap hubungan antar ras, dan stereotyping atau generalisasi terhadap suatu kelompok masyarakat tertentu.

Perilaku rasisme telah mendorong tindakan diskriminatif dan kekerasan rasial. Hal ini bisa dialami ataupun dilakukan oleh siapa saja, dari kelompok masyarakat mana saja.

Rasisme tidak dilakukan secara sepihak oleh satu kelompok masyarakat tertentu terhadap kelompok masyarakat lainnya, tetapi bisa juga juga sebaliknya, atau dilakukan oleh kelompok masyarakat lainnya lagi terhadap kelompok masyarakat tertentu tersebut.

Rasisme dan Diskriminasi Papua

Dalam beberapa minggu terakhir ini isu rasisme dan diskriminasi Papua terus menghangat.

Media sosial dan aksi-aksi mahasiswa banyak mengusung slogan PapuanLivesMatter yang merupakan dampak atau gerakan ikutan dari kerusuhan sosial di Amerika Serikat yang mengusung jargon BlackLivesMatter.

Baca juga: Cerita Lulusan Fakultas Pertanian UGM yang Sukses Kembangkan Gerakan Canthelan di Magelang