Membaca Kembali Maklumat Reformasi 20 Mei 1998 di Yogyakarta

8869

Baca juga: KAGAMA Bengkulu Salurkan Bantuan APD ke 7 Fasilitas Kesehatan

Massa memadati beberapa tempat, seperti Alun-alun utara  dan pagelaran Kraton.

Bahkan, karena kedua tempat itu tak mampu menampung, luapan massa kemudian memenuhi beberapa jalan.

Yakni Jalan Trikora, disambung Jalan Ahmad Yani, Malioboro, bahkan hingga Jalan Pangeran Mangkubumi, sepanjang empat kilometer.

Massa yang datang sejak pagi hari itu juga memadati beberapa jalan lain yang berada di lingkungan kraton, seperti Jalan KH. Ahmad Dahlan, Jalan P Senopati, Brigjen Katamso, Mayor Suryotomo, hingga beberapa jalan kecil di sekitar Kraton Yogyakarta.

Pun ketika acara selesai, warga yang berasal dari berbagai lapisan pun kembali dengan tertib.

Baca juga: Bantu Seniman, Ganjar Pranowo Sukses Gelar Panggung Kahanan

Beberapa tempat, mulai dari kantor pemerintah, hotel, toko, pedagang kaki lima, penduduk kampung, gabungan pengusaha, organisasi masyarakat, dan media massa mendukung acara ini dengan memberikan makanan dan minuman.

Dari sekian banyak orang yang hadir, ada pula rombongan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA), yang bergabung dengan Sivitas Akademika UGM dan masyarakat.

Seperti diungkap dalam buku 7 Windu Sumbangsih KAGAMA untuk Bangsa dan Negara, kala itu ada long march dilakukan mulai dari halaman Grha Sabha Pramana ke Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta.

Tujuannya untuk menyampaikan aspirasi kepada Sri Sultan Hamengkubuwono X agar menuntut pemerintah untuk melakukan reformasi secara total.

Baca juga: Aksi Berbagi KAGAMA Batam untuk Warga Terdampak Covid-19

Sebelumnya, dalam sebuah orasi yang dilakukan di kampus UGM, alumnus Fakultas Hukum UGM ini menyatakan dukungan pada gerakan reformasi.

“Saya siap memimpin perjuangan yang panjang untuk reformasi ini bersama saudara-saudara di garda terdepan,” ungkap Sultan seperti dikutip dari National Geographic.

Sementara, dalam sambutannya, Sultan kembali mengingatkan soal sejarah bangsa yang dijiwai asas kerakyatan dan berlaku sederhana.

Dari sambutan ini diharapkan generasi muda yang nantinya akan memimpin bangsa tetap setia pada semangat kerakyatan dan kesederhanaan. (Ez/-Th)

Baca juga: Upaya KAGAMA Sekar Gending Sadarkan Masyarakat untuk Mampu Bertahan pada Masa Pandemi