Masyarakat Tionghoa Pahlawan Indonesia dari Dunia Pers

1373

Baca juga: Literasi Penting untuk Tangani Penderita Gangguan Kesehatan Mental

Hudiyanto juga mengemukakan beberapa iklan yang terdapat dalam surat kabar terbitan Malang, seperti iklan alat-alat listrik yang muncul di koran Tjahaja Timoer, April 1939.

Hudiyanto mengungkapkan, surat kabar di Malang pada masa itu juga menentukan perkembangan sektor jasa dan usaha di sebuah kota.

Selain itu, adanya terbitan koran di Malang kala itu juga ditentukan faktor emosional dari publik.

Contoh kasus yang dikemukakan ialah ketika adanya serbuan pada kantor Surat Kabar Berdjoeang pada tahun 1947.

Hal itu terjadi menyusul sebuah tulisan yang disinyalir ditulis oleh Tan Malaka.

Baca juga: Alasan Kelompok Radikal Nekat Lakukan Aksi Teror Berkedok Agama

Dalam tulisan tersebut, Tan Malaka memberi saran untuk mengganti salam “assalamualaikum” dengan pekik “merdeka!”.

Alasannya adalah pada masa itu merupakan zaman berjuang.

Tulisan tersebut kemudian menyulut kemarahan publik.

Akibatnya, harian Berdjoeang tutup dan berpindah ke Surabaya untuk berganti nama menjadi harian Umum.

Menurut Hudiyanto, hal tersebut menunjukkan kelangsungan hidup surat kabar di masa itu tak hanya bergantung dari dukungan finansial, namun juga faktor politis.

Baca juga: KAGAMA Harus Ikut Membangun Bantul