Masyarakat Tionghoa Pahlawan Indonesia dari Dunia Pers

1359

Baca juga: Film Remaja Jadi Role Model dan Gambaran Masyarakat Indonesia

Penelitian ini berangkat dari sebuah pengantar bahwa produk pers, yaitu surat kabar sangat dibutuhkan sebelum adanya televisi dan radio.

Dalam pengantarnya, Hudiyanto menyebutkan beberapa pendukung yang harus dimiliki pers masa kolonial dan masa kini.

Beberapa pendukung yang harus dimiliki yaitu pelanggan atau pangsa pasar, yang menentukan corak informasi, memiliki sponsor atau pihak yang ingin mengiklankan jasa dalam surat kabar, dan memiliki modal awal.

Ketiga hal tersebut yang menurut Hudiyanto penting agar media massa bisa beredar luas dan menjadi popular.

Hudiyanto meneliti pers di Kota Malang, karena kota ini dinilai plural dan cukup banyak surat kabar yang diterbitkan di kota ini.

Baca juga: Kisah Sukses Alumni UGM Tembus Tes CPNS, Belajar dari Media Sosial Hingga Doa Keluarga

Di masa perjuangan, ada banyak surat kabar yang terbit di kota Malang, medio 1920 hingga 1950.

Beberapa surat kabar bahkan disebutkan terbit sebelum tahun 1900-an, seperti De Oosthoekbode yang terbit pada 1895.

Ada pula koran berbahasa Melayu pertama yang terbit di Kota Malang.

Surat kabar tersebut bernama Tjahaja Timoer, dengan redaktur bernama R Djojosoediro.

Koran tersebut terbit secara kontinu dari tahun 1907 hingga 1942.

Baca juga: Saat Musim Hujan, Jaga Kondisi Tubuh dengan Makanan Ini