Marak Ujaran Kebencian, Apa yang Harus Dilakukan Warganet?

276

Baca juga: Respons Presiden Joko Widodo Setelah Mendapat Anugerah Asian of The Year 2019

Koreksi Konten

Sebelum mengunggah sesuatu ke media sosial, ada baiknya kamu mengoreksi konten.

Koreksi konten dapat dilakukan dengan mengamati tutur kata, bila konten yang diunggah berbentuk video, atau tata tulis, ketika konten yang diunggah berupa tulisan atau artikel.

Hindari kata-kata yang menyakitkan dan berpotensi dimanfaatkan oleh warganet yang tak bertanggung jawab untuk melontarkan umpan balik kepadamu.

Selain itu, saat koreksi konten, perlu pula untuk memaksimalkan apa yang ingin kamu capai dari konten tersebut.

Hindarilah konten yang bertele-tele dan buang kalimat yang tak perlu, agar kontenmu padat dan menyenangkan untuk dinikmati.

Baca juga: Banyak Waktu Luang Usai Wisuda? Lakukan Hal-Hal Berikut

Hindari Berkomentar Sembarangan

Dalam bermedia, kita kerap kali menjumpai warganet yang mengomentari unggahan warganet lain secara sembarangan.

Biasanya, sebuah akun bisa mengomentari akun lain dengan jumlah yang banyak.

Selain itu, terkadang komentar yang dilontarkan di media sosial juga tak sesuai konten yang diunggah di media sosial.

Agar menjadi warganet yang baik, hindarilah berkomentar yang tidak perlu.

Hal ini menghindarkan kita dari kemungkinan salah berkomentar di media sosial.

Baca juga: Nova Dorong Semua Anggota UKM Berkuda Raih Prestasi

Jadilah Diri Sendiri

Menjadi diri sendiri diperlukan dalam bermedia sosial dan membuat konten di media sosial.

Seringkali, warganet menjadi anonim, hanya karena ingin mengomentari sebuah unggahan dengan menggunakan kata-kata yang kurang pantas, hingga menjurus pada ujaran kebencian.

Menjadi diri sangat penting ketika bermedia sosial dan anggaplah media sosial merupakan citra dari diri.

Buatlah konten yang sesuai dengan keadaan diri sendiri dan jangan melebih-lebihkan.

Hal itu dilakukan agar terhindar dari dampak yang lebih buruk usai konten tersebut diunggah di media sosial. (Ezra)

Baca juga: Mahasiswa UGM Sabet 2 Penghargaan di Korea Berkat Pembasmi Hama Tikus Ramah Lingkungan