Manfaat Urban Farming Lebih dari Sekadar Menanam dan Memanen

603
Menurut alumnus Agronomi UGM ini, tren bercocok tanaman di seluruh kalangan bisa membuat koneksi manusia dengan alam semakin kuat. Foto: Ist
Menurut alumnus Agronomi UGM ini, tren bercocok tanaman di seluruh kalangan bisa membuat koneksi manusia dengan alam semakin kuat. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Urban farming menjadi salah satu topik yang dibahas dalam isu-isu ketahanan pangan, kesehatan fisik dan mental, kesehatan lingkungan, serta dalam perspektif agama.

Konsultan urban farming Syafni Sukmana, SP, menuturkan bahwa berkebun merupakan kegiatan yang menyehatkan fisik maupun mental.

“Seperti yang kita ketahui, yang kita tanam di halaman rumah itu bisa kita makan.”

“Jadi bisa menggantikan sebagian pengeluaran sehari-hari kita, sehingga lebih menjamin bahwa kebutuhan pangan kita tercukupi, terutama dalam situasi pandemi Covid-19 ini,” ujarnya.

Gagasan ini dia sampaikan dalam diskusi online Bincang Desa (BISA), bertajuk Pengelolaan Lahan Terbatas yang Estetis dan Produktif, yang digelar oleh Digital Extension Society for Agriculture Application (Desa Apps), Fakultas Pertanian UGM beberapa waktu lalu.

Baca juga: KAGAMA Sulbar Gotong Royong Galang Donasi untuk Korban Gempa Bumi di Mamuju dan Majene

Dia menerangkan, tanaman yang ditanam menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen, yang tentunya baik bagi kesehatan.

Apalagi jika menggunakan strategi urban farming, yang bisa membuat lingkungan rumah semakin kaya akan oksigen.

Beberapa tanaman memiliki karakter yang bisa mengundang biodiversitas, misalnya serangga, mikroba tanah, atau hewan lainnya.

Dengan demikian, urban farming bisa menjamin spesies biodiversitas yang ada di perkotaan terjaga keberagamannya.

Di samping itu, menanam sayuran di rumah akan mengurangi aktivitas masyarakat ke pasar atau warung sayur, sehingga masyarakat juga turut mengurangi emisi karbon.

Baca juga: Warga KAGAMA Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Tanah Air