Manajemen Logistik Kemanusiaan Non Bencana Alam, Kunci Bertahan Hadapi Pandemi

665

Baca juga: KAGAMA Jatim Sukses Gelar Kontes Foto WFH, Para Pemenangnya dari Seluruh Wilayah Indonesia

“Barang yang didistribusikan sudah jelas barang kebutuhan pokok, dengan pola rantai distribusi anytime-anyway,” ungkap dosen yang juga menjabat sebagai Ketua MTI ini.

Agus menjelaskan, Covid-19 jelas memiliki dampak, seperti kemanfaatan yang tidak optimal, keadilan yang tidak merata, serta kepastian yang tak bisa diprediksi.

Namun, di balik itu Covid-19 memberikan peluang dari sisi positif, yaitu kemanfaatan literasi IT, keadilan publik dalam mengakses jaringan internet, dan berbagai prosedur kegiatan tertentu yang bersifat digital.

“Ini memberikan peluang bagi pos dan logistik untuk semakin berperan, dengan memanfaatkan tiga manfaat tersebut. Tentu disertai dengan komando protokol pencegahan Covid-19,” jelas dosen Teknik Sipil UGM itu.

Dikatakan oleh Agus, logistik kemanusiaan sejatinya berifat sistemik. Saat ini, Indonesia berada dalam fase merespon masa pandemi dan sedang mencari cara pemulihan pasca pandemi.

Baca juga: KAGAMA Sulsel Serahkan APD Tahap Kedua untuk 2 Rumah Sakit dan 7 Puskesmas

Pemerintah maupun masyarakat, kata Agus, jangan sampai membiarkan logistik kemanusiaan kacau di masa pandemi. Menurutnya Indonesia harus membuat tatanan khusus, serta jeli melihat sektor ekonomi yang melakukan alih fungsi.

Usaha katering, perhotelan, dan sejenisnya mulai tutup sementara hingga memilih alih fungsi. Agus menyarankan agar di dalam distribusi logistik kemanusiaan melibatkan “donor”.

“Donor ini yang harus dibuat aturan mainnya dan dilegalisasi oleh pemerintah. Ke depan petani dan industri pengolahan pangan akan jual produk ke donor,” terangnya.

Menurutnya PT Pos Indonesia dan ASPERINDO bisa memposisikan diri sebagai donor.

Artinya, mereka berperan membantu distribusi bantuan logistik kemanusiaan, dengan tetap patuh pada protokol kesehatan Covid-19.

Baca juga: KAGAMA Kepri Bagikan Bantuan Sembako ke Masyarakat Kurang Mampu di 5 Kabupaten/Kota