Mahasiswa UGM Sumbangkan Emas di ASEAN Para Games 2017

281

Kecintaan Laura terhadap dunia renang mulai muncul sejak kelas 3 sekolah dasar. Awalnya, ia bergabung dengan klub renang sebagai bagian dari terapi penyakit asma yang dideritanya.

“Dulu renang untuk terapi asma, tapi lama-lama jadi hobi,”ujarnya.

Laura Aurelia Dinda, mahasiswa Fakultas Psikologi UGM Angkatan 2017 menunjukkan medali emasnya [Foto Dok. Bagian Humas dan Protokol UGM]
Laura Aurelia Dinda, mahasiswa Fakultas Psikologi UGM Angkatan 2017 menunjukkan medali emasnya [Foto Dok. Bagian Humas dan Protokol UGM]
Kecintaan pada dunia renang sangat terlihat dari wajah gadis yang satu ini. Semangat untuk menekuni renang terus menyala dalam diri Laura.

“Saat POPDA 2 tahun lalu saya jatuh dan tulangnya patah jadi seperti ini, tapi saya terus berenang sampai sekarang tanpa kaki,” jelasnya.

Keterbatasan fisik tidak menghalangi Laura untuk terus berenang dan berprestasi. Setiap harinya dia berlatih renang setidaknya selama dua jam.

“Sukses itu bisa diraih meskipun dalam keterbatasan,” tandasnya.

Sederet prestasi juga pernah diraih oleh Laura seperti dalam Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XV. Dalam ajang tersebut dia sukses membawa pulang medali emas di nomor 50 meter gaya punggung S9 puteri dan medali emas 400 meter gaya bebas S9 puteri.

Laura merupakan salah satu dari puluhan mahasiswa penyandang disabilitas yang tengah menuntut ilmu di UGM. Sosoknya mampu menginspirasi bahwa keterbatasan fisik bukan menjadi penghalang untuk berprestasi.

Sumber:

Bagian Humas dan Protokol UGM