Mahasiswa UGM Boyong 3 Piala Lomba Pidato Bahasa Jawa

1832
Aya sempat tidak percaya dia mendapat juara, karena dari keseluruhan peserta, dialah satu-satunya yang berbahasa Jawa ngapak.(Foto: Istimewa)
Aya sempat tidak percaya dia mendapat juara, karena dari keseluruhan peserta, dialah satu-satunya yang berbahasa Jawa ngapak.(Foto: Istimewa)

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Tiga mahasiswa Program Studi Sastra Jawa FIB UGM berhasil memboyong 3 piala pada lomba kebudayaan Jawa. Perlombaan tersebut merupakan rangkaian acara Dies Natalis ke-43 Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Jawa Tengah pada Rabu (27/03/2019).

Perlombaan diikuti sebanyak 37 peserta dari berbagai universitas. Tahun ini tema yang diangkat adalah Sumbangan Bahasa, Sastra, dan Budaya dalam Membangun Karakter Generasi Muda.

Terdapat 2 cabang perlombaan yang digelar, yakni Macapat dan Pidato Bahasa Jawa. Tio Cahya Sadewa, Pratama Kurniasari, dan Nurlaili Wijayanti berhasil membawa pulang 3 piala.

Tama juara 2 pidato kategori putri, Tio mendapat juara 3 kategori putra, dan Aya mendapat juara harapan 1 kategori putri.

Mengikuti perlombaan Pidato Bahasa Jawa bagi Tama, Tio, dan Aya tidaklah berat. Hidup dan tumbuh di tanah Jawa, membuat ketiganya fasih berbahasa Jawa.

“Jawa semakin popular di lingkungan pergaulan kami. Banyak teman-teman dari luar Jawa justru ingin belajar tentang Jawa,” ungkap Tama kepada Kagama, belum lama ini.

Tio yang berasal dari Blitar memang sedari kecil menyukai bahasa Jawa. Hingga setelah lulus SMA, ia memutuskan untuk masuk Sastra Jawa guna meningkatkan kemampuan bahasa jawanya.

“Lingkungan Jawa membuatku nyaman. Bertutur Jawa menurutku lebih ekspresif dibanding bahasa Indonesia,” terang mahasiswa angkatan 2016 ini.

Sejalan dengan Tio, Tama yang berasal dari Boyolali juga menyukai bahasa Jawa dari sebelum kuliah. Hingga rasa penasarannya timbul ketika SMA. Tanpa pikir panjang, ia langsung mendaftar di Sastra Jawa UGM.