Mahasiswa Magister Teknik Sistem UGM Ajari Masyarakat Bikin Pelet Ikan Murah Meriah

384
Mahasiswa Magister Teknik Sistem Fakultas Teknik UGM mengadakan agenda pengabdian masyarakat di Dukuh Ngentak, Desa Poncosari, Pantai Baru Pandansimo, Bantul. Foto: FT UGM
Mahasiswa Magister Teknik Sistem Fakultas Teknik UGM mengadakan agenda pengabdian masyarakat di Dukuh Ngentak, Desa Poncosari, Pantai Baru Pandansimo, Bantul. Foto: FT UGM

KAGAMA.CO, BANTUL – Mahasiswa Magister Teknik Sistem (MeTSi) FT UGM mengadakan program pengabdian masyarakat pada Senin (6/1/2020) Warung Makan Pring Petung Pantai Baru Pandansimo.

Agenda yang dihadiri 84 masyarakat Pandansimo ini dihelat sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan dan Pengembangan Energi/Industri/Lingkungan.

Dosen pengampu mata kuliah ini, Dr. Rachmawan Budiarto, ST. MT. dan Dr. Eko Agus Suyono M.App.Sc, menilai bahwa agenda pengabdian masyarakat mengajari mahasiswa untuk menyusun suatu program yang dapat memberikan manfaat dan membawa dampak positif bagi masyarakat di lingkungan sekitar kampus UGM.

Para mahasiswa memberikan satu tambahan wawasan kepada masyarakat Dukuh Ngentak di sekitar Pantai Pandansimo dalam kesempatan kali ini.

Mereka menerangkan soal pemilahan sampah organik dan sampah tulang ikan.

Lebih lanjut, setelah tulang ikan didapat, mereka berbagi ilmu cara untuk mengubah limbah tulang ikan menjadi pelet ikan yang dapat dijual atau pun digunakan sendiri.

Para mahasiswa pun memperlihatkan demo menggunakan mesin pencacah tulang ikan.

Baca juga: Tanggap Bencana Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Dirikan Posko Terpadu

Selain itu, mereka juga menunjukkan kepada masyarakat tentang cara kerja dari mesin pencetak pelet.

“Pemanfaatan limbah kuliner tulang ikan menjadi bahan baku pelet sebelumnya sudah dilakukan penelitian oleh mahasiswa MeTSi,” tutur Ketua Program Studi Magister Teknik Sistem Dr. Ir. Arif Kusumawanto, MT, IAI, IPU, melansir situs resmi FT UGM.

“Hari ini mahasiswa mencoba untuk mengaplikasikannya langsung ke masyarakat Pandansimo. Harapannya, pelet ikan dapat dimanfaatkan menjadi pakan ikan ditambak Bapak-Ibu sekalian.”

“Atau bisa juga dijual sehingga lingkungan Pandansimo menjadi kawasan yang menghasilkan limbah seminimal mungkin”, terangnya.

Lebih lanjut, para mahasiswa MeTSi menyerahkan 2 set tong sampah yang terdiri atas tong sampah organik tulang ikan dan tong sampah organik lainnya.

Ada juga 2 set alat pembuat pelet, 1 buah mesin pencacah, 1 buah mesin pencetak pelet, 1 buah kompor, dan 1 papan informasi alur pemanfaatan limbah kuliner tulang ikan.

Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Dr. Ir. Arif Kusumawanto, MT, IAI, IPU, didampingi Sekretaris Program Studi Prof. Dr. Eng Ir Arief Budiman MS, IPU.

Sementara itu, Kepala Dukuh Ngentak, Analis Nurrohman.

Nurrohman berharap masyarakat dapat mandiri setelah mengetahui cara pengolahan limbang tulang ikan menjadi pelet.

“Ke depan masyarakat juga menginginkan adanya pendampingan dari pihak MeTSi secara berkelanjutan,” pungkasnya. (Tsalis)

Baca juga: Waspadai Berbagai Penyakit yang Muncul Pasca Banjir