Mahasiswa KKN Bisa Jadi Penyambung Lidah Informasi antara Pemerintah dan Masyarakat di Masa Pandemi

397
KKN Peduli Covid-19 yang dilaksanakan secara daring saat ini, memang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tentang pencegahan dan penanganan Covid-19. Foto: Humas UGM
KKN Peduli Covid-19 yang dilaksanakan secara daring saat ini, memang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tentang pencegahan dan penanganan Covid-19. Foto: Humas UGM

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Tatanan baru (new normal) saat ini sedang diserukan oleh pemerintah. Namun, keputusan tersebut justru menimbulkan sentimen negatif di masyarakat.

Dosen Manajemen dan Kebijakan Publik UGM, Dr. Bevaola Kusumasari, M.Si., Ph.D., mengatakan, sentimen negatif tersebut bukan sebagai bentuk penolakan.

Tetapi, lebih tepatnya saat ini masyarakat membutuhkan kepastian dari realisasi new normal tersebut.

Hal ini dia sampaikan dalam acara UGM Talks yang mengusung tema Menyiapkan Kenormalan Baru Pasca Pandemi Covid-19 oleh Pusat Inovasi dan Kebijakan Akademik (PIKA) UGM, pada Jumat (5/6) siang secara daring.

Selain itu, komunikasi pemerintah ke masyarakat selama ini dinilai kurang efektif. Terlebih lagi, masyarakat belum terbiasa dengan budaya membaca.

Baca juga: New Normal Bisa Jadi Kesempatan Memperbaiki Pola Hidup

“Alangkah baik, jika pemerintah langsung memberi arahan atau tanda-tanda tertentu yang bisa dilakukan masyarakat.”

“Dengan demikian, masyarakat otomotis akan mulai beradaptasi,” jelasnya.

Dia menjelaskan, pemerintah tidak lagi memiliki communicator arbiter yang bisa membuat masyarakat yakin.

Tidak heran, masyarakat pada akhirnya lebih sering bergerak sendiri dengan referensi dari sumber-sumber lain.

Program KKN Peduli Covid-19 yang saat ini sedang berjalan, kata Ola, bisa membantu tercapainya penyampaian informasi kepada publik yang lebih meyakinkan.

Baca juga: Cerita Alumnus UGM tentang Penerapan PSBB di Sumatera Selatan