Mahasiswa FMIPA UGM Ubah Limbah Ponggok Jadi Panel Akustik

924
Sekelompok mahasiswa Fakultas MIPA UGM merasa prihatin dengan adanya limbah ponggok hasil pengolahan tepung pohon aren yang tidak dimanfaatkan. Mereka mengolahnya menjadi panel akustik. Foto: Humas UGM
Sekelompok mahasiswa Fakultas MIPA UGM merasa prihatin dengan adanya limbah ponggok hasil pengolahan tepung pohon aren yang tidak dimanfaatkan. Mereka mengolahnya menjadi panel akustik. Foto: Humas UGM

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Sekelompok mahasiswa Fakultas MIPA UGM merasa prihatin dengan adanya limbah ponggok hasil pengolahan tepung pohon aren yang tidak dimanfaatkan.

Untuk itu Ardhi Kamal Haq, Muhammmad Dwiki Destian Susilo, Pamela Chanifah Zahro, dan Said Ahmad mengubahnya menjadi panel akustik.

Mereka membabar proses pengembangan ide hingga menjadi prototype itu dalam Jumpa pers, pada Jumat (25/10/2019) di Laboraturium Fisika Material FMIPA UGM.

Ardhi bersama kawannya menemukan limbah ponggok di desa binaannya yaitu di Desa Daleman, Tulung, Klaten, Jawa Tengah.

Pada 2016 muncul ide untuk mengubahnya menjadi panel akustik, sebuah alat untuk meredam kebisingan suara.

(Ki-ka) Ardhi, Pamela, Said, Dwiki. Foto: Humas UGM
(Ki-ka) Ardhi, Pamela, Said, Dwiki. Foto: Humas UGM

Baca juga: Tutik Sriani Kembangkan Alat Filter Air Hemat Energi

Di bawah bimbingan Dr. Mitrayana M.Si, mereka pun mulai melakukan riset pemanfaatan limbah onggok menjadi panel akustik sejak bulan september 2018 silam.

Kemudian bisa dikembangkan hingga dalam bentuk prototype pada 2019.

“Kami menemukan potensi untuk dibuat panel akustik, terutama dari bagian serat dan bubuk limbahnya. Panel akustik ini bisa dipasang di studio, bioskop, dan sebagainya,” ujar Ardhi.

Dia menjelaskan, pembuatan panel akustik membutuhkan 5 kg limbah serbuk dan 5 kg limbah serabut.

Pamela ikut menambahkan, dalam prosesnya, limbah serbuk dan limbah serabut harus dipisahkan lebih dulu.

Baca juga: Dokter Gigi Peraih IPK 4,00 Ini Tidak Ingin Kaya dari Profesinya